Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 17:38 WIB | Rabu, 28 Desember 2022

Banjir Akibat Hujan Lebat di Filipina, 25 Tewas, 26 Hilang

Foto dari Penjaga Pantai Filipina ini, seorang perempuan tua duduk di kursi sambil digendong oleh personel penjaga pantai yang mengarungi banjir di Plaridel, Provinsi Misamis Occidental di Filipina selatan, Senin, 26 Desember 2022. (Foto: Penjaga Pantai Filipina via AP)

MANILA, SATUHARAPAN.COM-Jumlah korban tewas akibat hujan lebat dan banjir yang menghancurkan beberapa bagian Filipina selama akhir pekan Natal telah meningkat menjadi 25 orang, dengan 26 lainnya masih hilang, kata badan tanggap bencana nasional, hari Rabu (28/12).

Hampir 400.000 orang terkena dampak, dengan lebih dari 81.000 masih di tempat penampungan dan sembilan lainnya terluka, kata Dewan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional.

Enam belas dari 25 kematian dilaporkan di wilayah Mindanao Utara di selatan, sementara 12 dari 26 yang hilang berasal dari wilayah Bicol timur, tambah dewan itu.

Garis geser, titik di mana udara hangat dan dingin bertemu, memicu hujan di bagian timur, tengah dan selatan Filipina, kata biro cuaca negara bagian PAGASA.

Gangguan cuaca mengganggu perayaan Natal di provinsi yang terkena dampak, dengan foto dari provinsi selatan Misamis Occidental menunjukkan penyelamat membawa seorang perempuan tua di kursi plastik saat mereka mengarungi jalan yang banjir. Beberapa penduduk di provinsi itu terlihat bergantung pada pelampung saat penyelamat penjaga pantai menarik mereka melintasi banjir setinggi dada menggunakan tali.

Dewan Penanggulangan Bencana mengatakan 1.196 rumah rusak akibat banjir, sementara 123 ruas jalan dan 12 jembatan terkena dampaknya. Beberapa daerah tetap tanpa listrik atau pasokan air.

Sementara pengaruh garis geser telah melemah, daerah bertekanan rendah baru dapat membawa hujan sedang hingga lebat dalam 24 jam ke depan ke daerah yang sama yang terkena banjir akhir pekan Natal. Biro cuaca mengatakan pada hari Rabu bahwa banjir dan tanah longsor kemungkinan terjadi, terutama di daerah dengan curah hujan yang signifikan sebelumnya.

Setiap tahun sekitar 20 topan dan badai menghantam Filipina, salah satu negara paling rawan bencana di dunia. Kepulauan ini terletak di "Cincin Api" di sepanjang tepi Samudra Pasifik, tempat terjadinya banyak letusan gunung berapi dan gempa bumi. (AP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home