Loading...
BUDAYA
Penulis: Reporter Satuharapan 10:04 WIB | Sabtu, 10 November 2018

Banyuwangi, dari Ngopi Sepuluh Ewu hingga Festival Sholawat

Ilustrasi. Festival Ngopi Sepuluh Ewu digelar di sepanjang jalan Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, dengan cangkor motif sama, perlambang sambutan hangat warga desa kepada tamu. (Foto: Antara Jatim)

BANYUWANGI, SATUHARAPAN.COM – Selama bulan November ini, Banyuwangi dipenuhi beragam acara menarik. Setidaknya, ada delapan acara yang bisa dikunjungi wisatawan, mulai dari Festival Ngopi Sepuluh Ewu, Banyuwangi Batik Festival (BBF), Festival Dalang Cilik dan Wayang Kreatif, hingga Festival Sholawat.

Pada akhir pekan ini, tepatnya Sabtu (10/11) malam, digelar Festival Ngopi Sepuluh Ewu di desa wisata Kemiren, Kecamatan Glagah Banyuwangi. Ribuan cangkir kopi dengan motif yang sama akan terhidang di sepanjang jalan utama Desa Kemiren. Kopi yang terhidang itu perlambang sambutan hangat warga Kemiren kepada tamu pengunjung.

“Ngopi ini sudah menjadi budaya di Desa Kemiren. Minum kopi, bagi mereka salah satu cara mempererat persaudaraan. Mereka menyebutnya, Sak Corot Dadi Sak Duluran - Sekali Seduh, Kita Bersaudara,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, MY Bramuda, seperti dilansir di situs resmi banyuwangikab.go.id

Ngopi Sewu ini dimulai pada pukul 18.00. Sepanjang jalan Desa Kemiren, akan berubah menjadi ruang tamu “dadakan”. Deretan meja dan kursi di depan rumah warga tersaji cangkir dan kopi, lengkap dengan jajanan khas Banyuwangi.

“Siapa pun yang datang ke sini bebas menikmati kopi dan jajanan tersebut. Puas di sini wisatawan bisa turun ke Gesibu atau Gedung Wanita untuk menikmati festival lagu-lagu Using atau melihat pameran seni Banyuwangi,” kata Bramuda.

Pameran Seni yang bertajuk Banyuwangi Painting and Photography Exhibition berlangsung 3-11 November di Gedung Wanita. Selain itu, pada Sabtu (10/11) malam juga ada festival musik lagu daerah Banyuwangi Festival Gending Using, di Gedung Seni dan Budaya (Gesibu) Blambangan. 

Bramuda menambahkan, pekan depan pada 17 November akan digelar Banyuwangi Batik Festival di Gesibu Blambangan. Acara itu akan menampilkan bermacam busana batik karya para desainer ternama Indonesia, di antaranya Ali Charisma, founder Indonesia Fashion Chambers (IFC), dan Milo Miglieavacca, desainer asal Italia.

“Desainer-desainer itu telah menyiapkan desain-desain terbarunya yang berbahan dasar batik motif gedegan. Mereka akan berkolaborasi dengan UMKM batik dan desainer lokal Banyuwangi,” kata Bramuda.

Batik Festival ini, kata Bramuda, akan diiringi serangkaian acara, mulai dari Festival Canting Sewu hingga fashion on the pedestrian.

Mengarak Ratusan Telur Berkeliling Kota

Masih di bulan November yang bertepatan dengan bulan Maulud Nabi, Banyuwangi juga akan menggelar festival endhog-endhogan di depan kantor Pemkab, Selasa (20/11) pagi.

“Endhog-endhogan ini adalah tradisi warga Banyuwangi dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Warga akan mengarak ratusan telur untuk berkeliling kota,” kata Bramuda.

Di pekan terakhir November, 24 November akan digelar Festival Dalang Cilik dan Kreatif. Juga akan ada Festival Sholawat dengan menghadirkan Habib Syech Abdul Qodir Assegaf pada Senin (26/11). Habib Syech akan memimpin doa dan sholawat bersama untuk Banyuwangi dan Indonesia, di Stadion Diponegoro.


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home