Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Kartika Virgianti 17:41 WIB | Kamis, 17 Juli 2014

Basuki: Tarif ERP Diterapkan Bertahap

Basuki: Tarif ERP Diterapkan Bertahap
Gerbang ERP di Swedia. (Foto: transportstylrelsen.se)
Basuki: Tarif ERP Diterapkan Bertahap
OBU yang dipasang di dalam mobil. (Foto: en.wikipedia.org)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan nantinya ketika Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar sudah resmi, tarifnya mulai dari Rp 30.000 – 200.000 yang akan diterapkan secara bertahap, sesuai dengan seberapa sering mobil itu masuk jalur ERP.

“Kita mau ERP sebagai kompensasi, sebetulnya kita tidak mau uang, hanya ingin mengatur volume lalu lintas kendaraan yang lewat. Jadi kalau pengendara merasa lama-lama kemahalan, lalu bokek, ya parkir saja mobilnya. Tarifnya bisa 30.000 hingga 200.000. Kalau 30.000 masih banyak mobil yang lewat, dinaikkan 50.000, 100.000, dan seterusnya, hingga kapok tidak gunakan mobil lagi,” ujar Basuki kepada wartawan di Balai Kota, Rabu (16/7).

Kompensasi dalam arti, uang yang masuk akan digunakan untuk membeli 50 bus tingka. Bus tingkat tersebut tarifnya gratis untuk masyarakat yang memarkirkan kendaraannya sebelum masuk jalur ERP. Ini juga sebagai upaya mengatasi macet kronis di Ibu Kota.

Sayangnya OBU (on board unit), yang dipasang di badan mobil untuk mendeteksi plat nomor ketika masuk gerbang (gantry) ERP yang diujicobakan di sepanjang jalur lambat Jalan Sudirman, tidak bisa dipasang di motor.

“Uang ERP untuk beli bus tingkat gratis, karena saya ingin di jalur ERP tidak ada motor lewat, karena kita tidak bisa pasang OBU di motor, OBU tidak bisa mendeteksi motor,” kata Basuki.

Basuki mengaku optimis bahwa di jalur ERP tidak ada yang bisa berbuat curang, misalnya sebuah mobil lewat ‘jalan tikus’ kemudian masuk dari tengah jalur ERP. Hal kecurangan itu juga bisa terlihat dari berapa menit mobil melaju di jalur ERP.

“Kemarin sudah ada yang ketangkep, dia lewat dari tengah jalan nih, kan ada hitungan berapa menit, begitu dia lewat (gerbang keluar, Red), ketangkep lagi, berarti ketahuan kan,” ujarnya.

Nantinya kontrol seperti itu akan diberikan sanksi berupa pemblokiran STNK kendaraan.

Perlu diketahui bahwa uji coba ERP ini belum berbayar, hanya ingin tahu produk dari PT Kapsch asal Swedia itu bagus atau tidak, pasalnya Basuki tidak ingin produk itu kalau sudah berinvestasi rusak di tengah jalan, tidak lagi bisa mendeteksi mobil yang lewat.

Uji coba itu dilakukan sekitar 3-6 bulan, sehingga jika terbukti baik, ERP itu akan mulai diterapkan berbayar pada awal 2015. Pemprov DKI nantinya juga tidak akan keluar biaya sama sekali untuk membangun gerbang ERP, karena proyek tersebut merupakan tender investasi dari perusahaan asing itu.

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home