Belasan Penghuni Panti Jompo di Portugal Meninggal Akibat Corona
LISBON, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 15 penghuni panti jompo di Kota Aveiro di Portugal meninggal akibat virus corona, kasus terburuk di satu panti jompo saja sejak wabah tersebut melanda negara Eropa selatan itu, kata wali kota Ribau Esteves, Senin (6/4).
Esteves mengatakan kepada kantor berita setempat Lusa, bahwa 77 penghuni lainnya dan 22 anggota staf terbukti positif virus corona pekan lalu. Pihaknya menjamin semua langkah pencegahan yang diperlukan telah dilakukan, termasuk mendirikan area terpisah bagi mereka yang terinfeksi.
Namun, Esteves menyalahkan otoritas kesehatan nasional DGS lantaran tidak mengirim alat tes swab yang cukup ke daerahnya. Ia mengaku saat ini tidak ada sumber daya untuk menguji penghuni di pantai jompo lain.
"Rumah sakit kami tidak memiliki apa apa," kata Esteves kepada lembaga penyiar RTP.
Pihak DGS tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Sejauh ini Portugal telah melaporkan 11.730 kasus COVID-19 dengan 311 kematian. Puluhan panti jompo di seluruh negeri telah menemukan banyak penghuni sekaligus pekerja yang terinfeksi dengan sejumlah kematian, terutama di bagian utara.
Kunjungan ke panti jompo dilarang di seluruh wilayah, setelah Portugal menyatakan keadaan darurat pada 18 Maret, yang diperpanjang pada Kamis hingga 15 hari ke depan. Otoritas kesehatan juga meminta panti jompo agar menentukan rencana darurat mereka sendiri.
Pekerja panti jompo mengkhawatirkan situasi serupa dengan yang ada di negara tetangga Spanyol, di mana personel keamanan yang dikerahkan untuk menyemprotkan disinfektan ke panti jompo mendapati para lansia meninggal di tempat tidur mereka.(Reuters/Ant)
Partai Oposisi Korea Selatan Ajukan Mosi Pemecatan Presiden ...
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Partai-partai oposisi Korea Selatan, hari Rabu (4/12), mengajukan mosi untuk ...