Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 13:11 WIB | Selasa, 13 September 2022

Belgia Mulai Sidang Kasus Serangan Teror 2016 di Brussels

Foto yang diambil pada 22 Maret 2016, orang-orang memegang spanduk bertuliskan "Saya Brussel" dalam bahasa Prancis dan Flemish saat mereka berkumpul di sekitar upeti bunga, lilin, bendera Belgia, dan uang kertas di depan Bursa Brussel, sebagai penghormatan kepada korban serangan bom tiga kali di ibu kota Belgia. (Foto: dok. Aurore Belot/AFP)

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Ekstremis dati Prancis, Salah Abdeslam, yang sudah dipenjara karena perannya dalam serangan Paris tahun 2015, menolak untuk bersaksi pada hari Senin (12/9) pada hari pertama persidangan untuk pemboman bunuh diri 2016 di Brussels, Belgia.

“Cara Anda memperlakukan kami tidak adil,” kata pria berusia 32 tahun itu kepada hakim ketua, meninggalkan dok beberapa menit setelah dimulainya sidang pertama dalam persidangan yang akan berlangsung setidaknya delapan bulan.

Sembilan tersangka anggota sel ISIS yang meluncurkan bom bunuh diri Maret 2016 di Belgia dan serangan November 2015 di Paris menghadapi tuduhan terorisme.

Serangan Belgia, di mana tiga pembom bunuh diri menghantam bandara Brussels dan stasiun metro bawah tanah yang ramai, menewaskan 32 orang dan merenggut nyawa ratusan korban luka atau trauma.

Tersangka kesepuluh, yang diduga tewas saat berperang di Suriah, akan diadili secara in absentia.

Persidangan adalah yang terbesar yang pernah dipentaskan di depan juri Belgia, dengan 960 penggugat sipil diwakili dan bekas markas besar aliansi militer NATO diubah menjadi kompleks pengadilan keamanan tinggi.

Setelah sidang pendahuluan pada hari Senin, pengadilan akan bersidang lagi pada 10 Oktober untuk memilih 12 juri dan 24 calon pengganti. Sidang pembuktian akan dimulai pada 13 Oktober dan berlangsung setidaknya hingga Juni tahun depan. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home