Loading...
SAINS
Penulis: Kartika Virgianti 21:01 WIB | Minggu, 16 November 2014

Berhenti Merokok Kini Hanya Semudah Mendengar Lagu

Pak Panjaitan, korban sakit kanker pita suara akibat rokok, pengalamannya dijadikan iklan layanan masyarakat untuk mendorong orang mau berhenti merokok karena takut kena penyakit. (Foto: World Lung Foundation)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Psiakter Dr. Kresno Mulyadi Sp KJ mengatakan irama lagu bisa dijadikan sebagai metode untuk menghentikan kebiasaan merokok, dan lagu-lagu yang merupakan Konsultan Program Hidup Sehat Tanpa Rokok dari Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI,  bisa didengarkan secara gratis di situs http://www.berhenti-merokok.com.

“Ada sejumlah lagu yang kami bisa didengarkan. Lagu inilah yang kami kemas sehingga memungkinkan seseorang berada dalam gelombang Alpha,” kata Kresno dalam acara Pameran Pembangunan Kesehatan 2014, di Silang Monas Jakarta, Sabtu (15/11).

Lebih jauh ia jelaskan, lagu-lagu di situs tersebut bisa mengantarkan individu ke gelompang Alpha dengan frekuensi delapan hingga 13 hz. Gelombong Alpha adalah pikiran yang paling cocok untuk pemrograman bawah sadar, karena pada kondisi ini otang sedang berada dalam suasana rileks.

Gelombang otak menurut neurotherapy.asia adalah arus listrik yang dikeluarkan oleh otak. Apabila otak tidak lagi mengeluarkan gelombang otak, maka kita tahu bahwa otak tersebut sudah mati. Gelombang otak bisa diukur dengan peralatan Electroencephalograph (EEG).

Ada empat gelombang otak, yakni pertama gelombang Beta, otak berada dalam kondisi waspada dan konsentrasi, gelombang ini bermanfaat untuk produktivitas kerja, belajar untuk ujian, dan persiapan presentasi. Kedua, gelombang Alpha merupakan kondisi relaksasi, visualisasi dan kreativitas, paling ideal untuk perenungan, memecahkan masalah, gelombang ini juga bertindak sebagai gerbang kreativitas seseorang.

Ketiga, gelombang Theta disebut juga kondisi ‘senjakala’ (twilight), muncul saat bermimpi pada tidur ringan, sering dinamakan sebagai mimpi secara sadar, frekuensi Theta ini dihubungkan dengan pelepasan stress dan pengingatan kembali memori yang telah lama, kondisi ini dapat digunakan untuk meditasi yang lebih dalam untuk menghasilkan peningkatan kesehatan secara keseluruhan, kebutuhan kurang tidur, meningkatkan kreativitas dan pembelajaran. Keempat, gelombang Delta merupakan frekuensi saat tidung sangat nyenyak, berguna sebagai penyembuhan. 

Menurut dia, program berhenti merokok melalui metode lagu ini harus rutin dan berkelanjutan dilakukan selama 21 hari.

“Kita sarankan sampai 21 hari. Sehari dua kali mendengarkan lagunya. Selain itu, disarankan untuk membaca panduannya di situs tersebut,” ujar dokter yang juga saudara kembar pemerhati anak Seto Mulyadi ini.  

Ia menuturkan selama ini, pesan yang disampaikan kepada orang agar berhenti merokok dilakukan cara yang sedikit menakutkan seperti menampilkan dampak dari merokok.

Namun metode merokok lewat lagu tersebut adalah salah satu cara mengubah paradigma tentang gerakan antirokok yang sebelumnya dilakukan, kini dapat pula dilakukan dengan mengedepankan aspek positive thinking dan self motivation.

“Kita mungkin sering bilang kepada yang merokok, 'awas ya kamu kalau merokok nanti bisa kena penyakit ini, itu'. Menurut kami itu kurang tepat,” tutur Kresno. (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home