Loading...
RELIGI
Penulis: Martahan Lumban Gaol 18:11 WIB | Jumat, 15 Mei 2015

“Beriman pada Tuhan, Manusia Harus Jaga Lingkungan”

Dari kiri: Fifi Aleyda Yahya (moderator diskusi), Coordinator Of World Islamic Call Society For South Pacific Mahyiddin Junaidi, Ketua Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia Kota Bogor I Wayan Suastika, Anggota POKJA Lingkungan Hidup/Agraria-SDA PGI Pendeta Evangeline Pua, Ketua Subkomisi Lingkungan Hidup Keuskupan Bandung Stanislaus Ferry Sutrisna Wijaya, Wakil Ketua Pusat Studi Islam Universitas Nasional Fachruddin Majeri Mangunjaya, Pastor Paroki di Timika wilayah Mimika Lambertus henricus Hagendoorn, dan Ketua Forum Da’I Lingkungan Aceh Marwan. (Foto: Martahan Lumban Gaol)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Subkomisi Lingkungan Hidup Keuskupan Bandung Stanislaus Ferry Sutrisna Wijaya mengatakan bila manusia beriman kepada Tuhan, maka seharusnya manusia menjaga lingkungan hidup. Karena Tuhan adalah pencipta segala sesuatu yang ada di dalam bumi.

"Karena kita percaya Tuhan, maka kita harus menjaga lingkungan hidup. Kalau kita beriman kepada Tuhan sebagai sang pencipta, maka kita mau menjaga ciptaan Tuhan," ujar Romo Ferry dalam diskusi Peran Agama dalam Perubahan Iklim (Kontekstualisasi Nilai-nilai Agama dalam Upaya Mitasi Perubahan Iklim) di 5th Indonesia Climate Change, JCC Senayan, Jakarta, Jumat (15/5).

Menurut dia, masalah lingkungan hidup adalah masalah seluruh umat manusia, tanpa memandang agama. Oleh karena itu, manusia harus bersama-sama menjaga lingkungan hidup yang dititipkan Tuhan kepada umat manusia.

Menurut dia, peran yang bisa dilakukan gereja saat ini adalah membantu umat untuk mendapat tafsiran baru tentang kitab suci. Misalnya, khotbah yang disampaikan oleh pemuka agama sebisa mungkin berbicara mengenai lingkungan hidup.

"Khotbah agama sebisa mungkin berbicara mengenai lingkungan hidup, karena jangan-jangan di 'pengadilan terakhir' nanti yang ditanyakan itu kamu sudah menanam pohon atau belum, kamu suka membuang sampah sembarangan atau sudah pada tempatnya," ujar dia.

Menurut Romo Ferry kejelian pemuka agama dalam memasukkan materi bertema ekologi sangat dibutuuhkan agar terwujud lingkungan hidup yang nyaman bagi semua masyarakat.

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home