Loading...
OLAHRAGA
Penulis: Eti Artayatini 12:20 WIB | Senin, 03 Oktober 2022

Bertempat di Bekasi, Museum Catur Indonesia Mulai di Bangun

Bertempat di Bekasi, Museum Catur Indonesia Mulai di Bangun
GM Utut Adianto, Eka Putra Wirya dan para tamu undangan saat peletakan batu pertama Museum Catur Indonesia (Foto : HumasPH)
Bertempat di Bekasi, Museum Catur Indonesia Mulai di Bangun
Peletakan Batu pertama serta adukan semen untuk pondasi Museum Catur Indonesia dilakukan oleh GM Utut Adianto, Eka Putra Wirya dan Nita Nathania (Foto : HumasPH)
Bertempat di Bekasi, Museum Catur Indonesia Mulai di Bangun
Peletakan adukan semen untuk pondasi Museum Catur Indonesia dilakukan oleh Nita Nathania, Kristianus Liem dan Adri Lazuardi (Foto : HumasPH)
Bertempat di Bekasi, Museum Catur Indonesia Mulai di Bangun
Ihshan Sulisto dan Willy M Yosep, dan, Rusdi Taher melakukan peletakan adukan semen untuk pondasi Museum Catur Indonesia (Foto : HumasPH)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM Menandai dimulainya proses pembangunan yang mengusung tagline 'Akur Membaur dengan Catur', Minggu (2/10) dilaksanakan acara peletakan batu pertama atau groundbreaking, di halaman Gedung Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA), Rawa Panjang, Bekasi, Jawa Barat.

Eka Putra Wirya Dewan Penasihat PB Percasi secara simbolis mengawali prosesi peletakkan batu pertama Museum Catur Indonesia dengan menaruh bongkahan batu dan adukan semen untuk pondasi. Kemudian dilanjutkan oleh Nita Nathania Wirya dari Manajemen SCUA dan Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto.

Para pengurus PB Percasi dan tamu undangan juga mendapat kehormatan untuk melakukan prosesi peletakkan batu pertama Museum Catur Indonesia, yakni Wakil Ketua Umum PB Percasi, Ihshan Sulisto dan Willy M Yosep, Dewan Penasihat PB Percasi, Rusdi Taher, Ketua Umum Yayasan BPK PENABUR Adri Lazuardi dan lainnya.                 

Menurut Ketua Umum PB Percasi, GM Utut Adianto, pembangunan Museum Catur Indonesia merupakan tonggak sejarah dalam perjalanan catur Indonesia khususnya PB Percasi yang didirikan pada 17 Agustus 1950.       

"Pertama kami bersyukur pada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hari ini tonggak sejarah sedang kita bangun yaitu Museum Catur Indonesia. Museum ini desain besarnya adalah menghargai sejarah yang sudah kita perbuat. Mulai dari atlet sampai pengurus, apa saja yang sudah dilakukan dan dihasilkan hingga saat ini bahkan ke depan, kata Utut.

Utut sangat mengapresiasi konsep pembangunan Museum Catur Indonesia yang digagas Dewan Penasihat PB Percasi Eka Putra Wirya. Menurut Utut, konsep tersebut sangat menginspirasi dan mengedukasi khususnya bagi anak-anak dan generasi muda agar tertarik dan mau menekuni catur.

"Sebenarnya 18 September kemarin kita ingin groundbreaking tapi karena berbagai tugas dan semua juga sibuk, baru hari ini terlaksana. Tapi pembangunannya dan doa-doanya sudah mulai 18 September. Mudah-mudahan pembangunan Museum Catur Indonesia bisa segera selesai," ujar Utut

Pada kesempatan yang sama, Dewan Penasihat PB Percasi Eka Putra Wirya mengatakan, pembangunan Museum Catur Indonesia adalah bagian dari langkah-langkah strategis untuk mengembangkan dan memajukan catur Indonesia. Dan tujuan utama dari pembangunan museum ini adalah bagaimana bisa menginspirasi dan mengedukasi anak-anak Indonesia untuk menyukai dan menekuni catur.

"Pemain-pemain kita berhasil karena ada sekolah catur. Agar semakin maksimal kita bikin program catur masuk sekolah. Untuk melengkapi kita buat museum. Dengan datang ke museum bisa jadi mereka terinspirasi ingin seperti Utut Adianto. Tentu mereka akan bertanya bagaimana Utut Adianto bisa meraih gelar Grand Master. Bagaimana cara belajarnya. Itulah pentingnya inspirasi," kata Eka Putra Wirya.

"Ini adalah suatu langkah strategis , sehingga nanti estafet kepemimpinan dan regenerasi bisa dilakukan. Untuk itu kita sudah membentuk pondasi-pondasi" imbuhnya.

Eka Putra Wirya memperkirakan, proses pembangunan Museum Catur Indonesia akan rampung dalam waktu 9 bulan. Dn jika berjalan sesuai rencana, sekitar Juni 2023, Museum Catur Indonesia sudah dibuka dan dapat dikunjungi oleh masyarakat umum.

Editor : Eti Artayatini


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home