Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 18:27 WIB | Senin, 06 Februari 2017

Biaya Tanam Cabai di Bondowoso Rp 30 Juta

Ilustrasi. Petani memetik cabai rawit di areal persawahan Kelurahan Kalinyamat, Tegal, Jawa Tengah, hari Senin (9/1). (Foto: Antara)

BONDOWOSO, SATUHARAPAN.COM - Petani cabai merah kecil di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur mengemukakan bahwa biaya menanam buah pedas itu antara Rp 30 juta hingga Rp 35 juta per hekatare (ha) dan rawan diserang hama penyakit di musim hujan.

"Kenaikan harga cabai merah kecil saat ini menurut kami sebagai petani sudah sewajarnya karena permintaan cabai nasional meningkat (stok cabai berkurang) karena banyak yang rusak di musim hujan," kata seorang petani cabai asal Desa Kejayan, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso, Heri Masduki di Bondowoso, hari Senin (6/2).

Ia mengatakan, kendati saat ini petani untung besar karena harga cabai merah kecil terus melonjak, akan tetapi tidak mudah menanam cabai di musim hujan. Karena selain biaya tanam dan perawatan cukup mahal juga rentan diserang hama penyakit.

Dalam satu hektare tanaman cabai membutuhkan biaya antara Rp 30 juta hingga Rp 35 juta dan pada musim hujan petani juga harus berani bertaruh antara untung dan rugi karena hama penyakit bisa datang kapan saja.

"Tanaman cabai saat ini banyak yang rusak akibat sering diguyur hujan dan meskipun ada yang masih hidup tetapi buahnya sedikit yang pasti lebih sedikit, sehingga kondisi seperti ini yang membuat harga cabai merah kecil khususnya terus melambung," katanya.

Berkah Juru Petik

Sementara pekerja (buruh tani) atau juru pemetik cabai desa setempat, Mistiani mengaku dengan melonjaknnya harga cabai menjadi berkah atau keuntungan tersendiri kepada semua pekerja juru petik buah pedas itu.

"Kami semua pekerja mendapatkan upah sebesar 10 persen dari harga cabai, misalnya, harga cabai ditingkat petani Rp 60.000 kami mendapatkan Rp 6.000 per kilogramnya," katanya.

Ia mengatakan bahwa saat musim panen cabai satu minggu sekali para pekerja pemetik dalam satu hari bisa mencapai antara 15 hingga 20 kilogram buah cabai per orang.

"Kalau saya sebagai buruh tani berharapnya harga cabai merah kecil ini tetap mahal karena upah saya tentunya akan meningkat bila dibandingkan harga cabai murah," katanya.

Dari pantauan, harga cabai merah kecil super di Bondowoso berada pada kisaran Rp 92.000 hingga Rp 115.000 per kilogram.

Sementara harga cabai merah kecil biasa di Pasar Anom Baru di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hari Senin (6/2), mencapai Rp 130.000 per kilogram atau naik Rp 20.000 per kilogram dibanding pekan sebelumnya.

"Sementara harga cabai merah besar biasa tetap dibanding pekan lalu, yakni Rp 35.000 per kilogram," kata Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, Sukaris di Sumenep.

Sesuai hasil pemantauan oleh staf Disperindag Sumenep, harga sejumlah komoditas mengalami perubahan atau fluktuasi dibanding pekan lalu.

Selain cabai merah kecil biasa, harga bawang putih juga naik dari Rp 33.000 per kilogram pada pekan lalu menjadi Rp 36.000.

Sementara harga wortel turun dari Rp 14.000 per kilogram menjadi Rp 12.000 dan kubis dari Rp 8.000 menjadi Rp 7.000 per kilogram.

"Untuk harga komoditas lainnya teRp antau stabil," kata Sukaris.

Harga beras tetap pada kisaran Rp 8.700 hingga Rp 9.400 per kilogram, gula pasir Rp 13.000, minyak goreng curah Rp 12.500, dan mentega curah Rp 21.000.

Sementara harga sejumlah jenis daging juga stabil, yakni daging sapi Rp 120.000 per kilogram, daging ayam kampung Rp 65.000, dan daging ayam broiler Rp 30.000.

Staf Disperindag Sumenep memantau harga komoditas setiap hari di dua pasar di Kecamatan Kota, yakni Pasar Anom Baru sebagai lokasi utama dan Pasar Bangkal Baru sebagai lokas pembanding. (Ant)

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home