Loading...
EKONOMI
Penulis: Martha Lusiana 16:20 WIB | Jumat, 07 Agustus 2015

BKPM: Kawasan Industri Wilmar di Banten akan Aktif Akhir 2015

Kepala BKPM Franky Sibarani (kiri). (Foto: Dok. satuharapan.com/ Prasasta )

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, mengatakan, kawasan industri terpadu Wilmar, di Serang, Banten, akan siap dioperasikan pada akhir 2015 ini.

“Tadi saya memperoleh gambaran dari pengelola bahwa kawasan industri ini akan siap beroperasi pada akhir tahun 2015,” ujar Franky saat melakukan pemantauan realisasi investasi kawasan industri terpadu Wilmar, Jumat (7/8).

“BKPM optimistis, target beroperasi akhir tahun ini bisa terlaksana karena melihat dukungan pemerintah, baik Pemerintah Provinsi Banten maupun Pemerintah Kabupaten Serang yang dinilai cukup besar,” kata dia menambahkan, terutama terkait reklamasi pembangunan pelabuhan yang akan menunjang kegiatan industri yang sudah ada dan yang akan masuk,” ungkap Franky.

Kunjungan BKPM ke kawasan industri tersebut bertujuan untuk memastikan tidak ada hambatan dalam realisasi sehingga dapat beroperasi sesuai rencana, yakni akhir tahun 2015.

Menurut Franky, potensi investasi di kawasan industri Wilmar, baik dari perusahaan yang akan masuk maupun infrastruktur pendukungnya, cukup besar mencapai 10 miliar dolar AS dan berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi, baik nasional maupun wilayah setempat.

Kawasan industri terpadu Wilmar memiliki luas lahan sekitar 1.744 hektar, termasuk 544 hektar reklamasi yang digunakan untuk pengembangan industri dan pelabuhan.

Dalam proses konstruksi ini, kawasan industri ini mampu menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja langsung dan tidak langsung, dengan nilai realisasi investasi mencapai 130 juta dolar AS, dari keseluruhan total rencana investasi 700 juta dolar AS.

Pengembangan infrastruktur yang direncanakan dalam kawasan industri tersebut adalah pembangunan pembangkit listrik 2x1.000 megawatt dengan nilai investasi 2,5 miliar dolar AS, dan pembangunan pelabuhan dengan nilai investasi sebesar 500 juta dolar AS.

Kawasan industri terintegrasi seperti ini, menurut Franky, dapat meningkatkan efisiensi produksi dan logistik sehingga dapat meningkatkan daya saing produk manufaktur nasional bersaing di pasar ekspor.

“Terlebih kawasan industri terpadu Wilmar ini dapat menjadi penghubung, karena posisinya cukup dekat dengan Serang, Merak, dan Jakarta. Dengan begitu, akses keluar masuk barang dapat lebih mudah,” tambah Franky dalam siaran tertulisnya.

Dalam RPJMN 2015–2019, pemerintah merencanakan pembangunan 14 kawasan industri selama 5 tahun, sementara untuk kawasan ekonomi khusus (KEK), pemerintah merencanakan pengembangan 17 KEK baru, 10 di antaranya adalah KEK Pariwisata. (PR)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home