Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 16:16 WIB | Rabu, 18 Mei 2016

BKPM Undang 2.000 Pengusaha Berinvestasi di Indonesia

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani. (Foto: Dok. Satuharapan.com/Melki Pangaribuan)

HONG KONG, SATUHARAPAN.COM - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani, hari ini (18/5), melakukan kegiatan pemasaran investasi di Hong Kong.

Event bisnis pertama yang akan dihadiri oleh Franky adalah Inaugural Belt and Road Summit yang diselenggarakan oleh Hong Kong Special Administrative Region Government dan Hong Kong Trade Development Council (HKTDC). 

Di hadapan 2.000 orang investor dari 66 negara yang hadir, Franky dijadwalkan memberikan paparan tentang reformasi iklim investasi yang telah dan sedang dilakukan pemerintah.

Franky Sibarani menjelaskan event Inaugural Belt and Road Summit ini cukup strategis. Selain pesertanya yang cukup besar, event ini dapat menjadi sarana bagi BKPM untuk menjangkau investor dari negara-negara yang terhubung dalam inisiatif Belt and Road ini.

“Dalam inisiatif Belt and Road ini, tercatat ada 66 negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Selatan, Asia Barat, hingga wilayah Eropa Tengah dan Timur. Event ini dapat menjadi pintu masuk menarik investasi dari negara-negara di wilayah tersebut,” ujar Franky melalui keterangan resmi di media hari Rabu (18/5).

Reformasi iklim investasi yang telah dilakukan pemerintah, kata Franky bermula pada tujuan mendasar untuk mempermudah investor menanamkan modalnya di Indonesia.

Beberapa program yang telah dilakukan oleh BKPM bekerjasama dengan instansi terkait di antaranya adalah perizinan online, pendirian PTSP pusat, penyediaan end-to-end services kepada investor, layanan izin investasi tiga jam, kemudahan investasi langsung konstruksi didukung oleh percepatan jalur hijau dan perbaikan kemudahan berusaha di Indonesia, termasuk performa investasi Hong Kong di Indonesia.

Selain menghadiri event Inaugural Belt and Road Summit, Kepala BKPM juga direncanakan akan melakukan dua pertemuan bisnis dengan investor, masing-masing bekerjasama dengan UOB Bank dan Bank BNI.

“Salah satu strategi yang dilakukan BKPM untuk menyasar investor strategis adalah kerjasama dengan perbankan, karena mereka memiliki klien dan nasabah. Dengan demikian, pemasaran yang dijalankan efektif karena langsung bertemu dengan investor yang potensial,” tambah Franky.

BKPM sendiri menempatkan Hong Kong sebagai salah satu wilayah fokus pemasaran investasi. Menurut Franky, Hong Kong merupakan hub bagi perusahaan untuk masuk di pasar Asia Timur, khususnya China.

“Upaya meyakinkan investor di Hong Kong tentang perbaikan iklim investasi di Indonesia cukup penting dilakukan. Kami berkoordinasi dengan KJRI Hong Kong untuk melakukan pemasaran investasi di Hong Kong,” jelasnya.

Guna mendukung pemasaran investasi di Hong Kong, BKPM akan melakukan penandatanganan kerjasama dengan otoritas investasi Hong Kong, Invest Hong Kong terkait kerjasama promosi investasi.

Direktur Fasilitasi Promosi Daerah BKPM yang juga Direktur In Charge Pemasaran Investasi wilayah Hong Kong, Husen Maulana, menjelaskan kerjasama ini terfokus kepada fasilitasi kegiatan pemasaran investasi baik di Indonesia maupun di Hong Kong.

“Dengan kerjasama ini diharapkan adanya dukungan dari otoritas investasi Hong Kongterhadap kegiatan pemasaran yang kita jalankan,” jelas Husen.

Hong Kong merupakan salah satu mitra investasi utama Indonesia. Sepanjang tahun 2010-2015, BKPM mencatat realisasi investasi yang masuk dari Hong Kongsebesar US$ 3 Miliar.

Sedangkan pada triwulan I 2016 realisasi investasi dari Hong Kongsebesar US$ 456 Juta, naik drastis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 75 Juta. 

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home