Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 21:55 WIB | Senin, 24 September 2018

BMKG El Tari Kupang Laporkan 15 Titik Panas di NTT

Ilustrasi. Areal lahan dan hutan terbakar. (Foto: Antara)

KUPANG, SATUHARAPAN.COM - Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun El Tari Kupang, melaporkan saat ini terdapat 15 titik panas (hotspot) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Wilayah-wilayah yang terdeteksi titik panas itu tersebar di Kabupaten Lembata, Belu, Timor Tengah Utara, Kabupaten Kupang, Manggarai Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah, Alor serta Timor Tengah Selatan," kata prakiraan dari BMKG Stasiun El Tari Kupang Natalia Bajo di Kupang, Senin (24/9).

Ia mengatakan berdasarkan pencitraan satelit NOAA melalui modis Terra dan Aqua, terpantau sebanyak 15 titik panas yang menyebar di sembilan kabupaten di NTT.

Menurut dia, informasi hotspot di wilayah NTT yang bersumber dari Lapan ini menunjukkan bahwa titik panas pertama terdapat di Lebatukan, Kabupaten Lembata dengan tingkat kepercayaan (TK) 88 persen.

Titik panas paling banyak terdapat di Kabupaten Belu yakni di Lasiolat, dengan TK 88 persen, Kakuluk Mesak, dengan TK 91 persen, Tasifeto Barat dengan TK 96 persen. Sedang, di Insana Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara, dengan TK 87 persen, dan Insana dengan TK 93 persen.

Amfoang Timur di wilayah Kabupaten Kupang, dengan TK 83 persen dan Miomaffo Barat di Kabupaten Timor Tengah Utara dengan TK 86 persen.

Mollo Selatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan, dengan TK 100 persen, Macang Pacar di Kabupaten Manggarai Barat, dengan TK 100 persen, serta Umbu Ratu Nggay di Kabupaten Sumba Tengah juga TK-nya 100 persen.

Sementara itu di wilayah Kahaungu Eti dan Tabudung di Kabupaten Sumba Timur TK-nya mencapai 90 persen, sedang di wilayah Alor Timur dan Pantar Tengah di Kabupaten Alor, TK-nya mencapai 95 persen.(Antara)

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home