Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 10:56 WIB | Sabtu, 04 September 2021

BMKG Peringatkan Potensi Kekeringan dan Hujan Deras di Beberapa Wilayah

(Foto: BMKG)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan beberapa wilayah Indonesia sedang mengalami musim kemarau, namun masih ada hujan dan beberapa wilayah mengawali musim hujan.

Dalamm keterangan tertulis disebutkan pantauan BMKG hingga akhir Agustus 2021, perkembangan musim kemarau tahun 2021 menunjukkan bahwa 85,1% wilayah Indonesia sedang mengalami musim kemarau.

Sedangkan wilayah yang masih mengalami hujan dan sudah mengawali musim hujan adalah Sumatera bagian tengah, sebagian Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua bagian timur.

Monitoring Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) dilaporkan beberapa wilayah di NTB dan NTT mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31- 60 hari) dan extreme panjang (lebih dari 60 hari).

Daerah yang mengalami HTH sangat panjang berada di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Sementara itu Wilayah yang mengalami HTH Ekstrim Panjang meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan HTH terpanjang selama 149 hari terjadi di Oepoi, Nusa Tenggara Timur

Peringatan Kekeringan Meteorologis

Mengacu pada monitoring kejadian HTH dan prediksi peluang hujan kategori rendah (kurang dari 20 mm/10 hari), terdapat indikasi adanya potensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan status Siaga dan Awas sebagai berikut :

  1. Kategori Awas: Jawa Timur (Kab. Bangkalan, Kab. Bondowoso, Kota Surabaya, Kab. Pamekasan, Kab. Situbondo, Kab. Sumenep), NTB (Kab. Bima, Kab. Sumbawa) NTT (Kab. Alor, Kab. Belu, Kab. Ende, Kab. Flores Timur, Kotamadya Kupang, Kab. Kupang, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Timur, Kab. Timor Tengah Selatan, Kab. Timor Tengah Timur).
  2. Kategori Siaga: Jawa Timur (Kab. Banyuwangi, Kab. Sampang, Kab. Sidoarjo), NTB (Kab. Dompu), NTT (Kab. Sikka).
  3. Kategori Waspada: Bali (Kab. Buleleng), NTB (Kab. Kodya Mataram, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur).

Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain, berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian, serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.

Peringatan Curah Hujan Tinggi

Di Indonesia bagian selatan waspada kekeringan, namun di bagian barat dan utara Indonesia justru perlu kewaspadaan untuk potensi curah hujan tinggi dan potensi cuaca ekstrim. Berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga dua (dua) dasarian ke depan dengan status Waspada, Siaga hingga Awas, sebagai berikut :

  1. Kategori Awas: Papua Barat (Kaimana), Papua (Pegunungan Bintang, Mimika, Boven Digoel, Asmat, Yahukimo, Nduga).
  2. Kategori Siaga: Papua Barat (Sorong Selatan, Sorong. Tambrauw, Kaimana, Teluk Bintuni), Papua (Paniai, Nabire, Dogiyai, Puncak).
  3. Kategori Waspada: Kalimantan Timur (Kutai Barat), Kalimantan Utara (Malinau), Sulawesi Barat (Mamuju, Mamuju Utara), Sulawesi Tengah (Banggai, Tojo Una-una, Morowali), Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara), Papua Barat (Kota Sorong, Manokwari), Papua (Mappi, Puncak Jaya, Jaya Wijaya, Lanny Jaya).

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home