Loading...
HAM
Penulis: Bayu Probo 19:07 WIB | Senin, 14 Maret 2016

Bom Turki, Tak Adakah Je Suis Ankara di Media Sosial?

Polisi, petugas pemadam kebakaran dan layanan darurat bekerja di lokasi ledakan di Ankara pada 13 Maret 2016. Serangan bom bunuh diri menghantam alun-alun ramai di pusat kota Ankarat pada 13 Maret, menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai 75 orang lainnya, dalam serangkaian serangan mematikan yang melanda Turki. Ledakan bom di alun-alun Kizilay merupakan serangan besar kedua di jantung ibu kota Turki dalam kurun waktu kurang dari sebulan, setelah insiden bom bunuh diri pada 17 Februari yang merenggut 29 orang, yang diklaim oleh faksi Partai Pekerja Kurdistan (Kurdistan Workers' Party/PKK). (Foto: AFP/ADEM ALTAN)

SATUHARAPAN.COM – tulisan di Facebook pascabom Ankara mempertanyakan ‘Kamu Charlie, kamu Paris. Apakah kamu juga akan Ankara?—menyindir ramainya media sosial mengunggah ‘Je Suis Charlie’ saat kasus penembakan di kantor redaksi Charlie Hebdo dan ‘Je Suis Paris’ saat aksi teror di Paris. Kritik ini secara luas dibagi.

Je Suis dalam bahasa Prancis berarti “Saya Adalah ...”

Seorang pria telah berbagi unggahan di Facebook menyerukan empati terhadap korban serangan bom bunuh diri di ibu kota Turki, Ankara yang menewaskan sedikitnya 34 orang dan melukai 125.

James Taylor, yang tinggal di Ankara, mendorong pembaca untuk membayangkan serangan terjadi di tempat mereka tinggal.

“Bom ini setara dengan bom di pinggir Debenhams di Drapery di Northampton, atau di jalan baru di Birmingham, atau Piccadilly Circus di London,” ia menulis.

 

For those who do not know Turkey, or who distance themselves from these attacks, maybe this will open your eyes.The...

Posted by James Taylor on Sunday, March 13, 2016

 

“Dapatkah Anda membayangkan berada di sana? Dapatkah Anda bayangkan tempat Anda lewati setiap hari, pemberhentian bus yang Anda gunakan, jalan-jalan yang Anda seberangi kini dilenyapkan.”

Unggahannya sekarang sudah dibagikan lebih dari 23.000 di Facebook.

“Bertentangan dengan apa yang banyak orang pikir, Turki bukanlah Timur Tengah,” Taylor menambahkan. “Ankara bukan zona perang, itu adalah kota modern yang ramai, sama seperti ibu kota Eropa lainnya, dan Kizilay adalah jantung kota.

“Sangat mudah untuk melihat serangan teror yang terjadi di London, di New York, di Paris dan merasakan sakit dan kesedihan pada para korban, jadi mengapa tidak sama untuk Ankara?

“Apakah karena Anda hanya tidak menyadari bahwa Ankara tidak berbeda dari setiap kota-kota ini?”

Ini adalah ledakan ketiga di ibu kota Turki sejak Oktober 2015.

Bulan lalu, sebuah kelompok militan Kurdi mengklaim serangan terhadap konvoi militer yang menewaskan 28 orang.

Pada bulan Oktober, 103 orang tewas dan 250 luka-luka ketika dua pengebom bunuh diri menyerang aksi damai dalam serangan paling mematikan dalam sejarah Turki.

Taylor menyimpulkan: “Kamu Charlie, kamu Paris. Apakah kamu akan Ankara?” (independent)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home