Bulan Sabit Merah: 18 Juta Warga Afghanistan Butuh Bantuan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Konflik, kekeringan dan pandemi telah membuat 18 juta warga Afghanistan membutuhkan bantuan kemanusiaan, Federasi Internasional Masyarakat Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan pada hari Selasa (7/9), menyerukan tindakan internasional yang mendesak.
Pemerintah asing telah menjanjikan dukungan kemanusiaan yang berkelanjutan, tetapi tidak ada kejelasan tentang bagaimana bantuan ini akan diberikan setelah jatuhnya Kabul ke gerakan gerilyawan Taliban bulan lalu.
“Sekitar 18 juta warga Afghanistan, setengah dari populasi, membutuhkan bantuan kemanusiaan karena kekeringan parah menambah kesulitan yang disebabkan oleh konflik bertahun-tahun dan pandemi,” kata sebuah pernyataan IFRC.
Badan itu menambahkan bahwa puluhan ribu keluarga telah meninggalkan rumah mereka, mencari makanan dan tempat berlindung di daerah perkotaan di mana beberapa tinggal di kamp-kamp bantuan tanpa makanan atau penghasilan.
Imbauan Taliban
Taliban juga telah mengimbau masyarakat internasional untuk terus mendukung Afghanistan. Pada hari Minggu, seorang juru bicara Taliban mengatakan bahwa wakil Sekjen PBB untuk urusan kemanusiaan, Martin Griffiths, telah berjanji untuk mempertahankan bantuan kepada rakyat Afghanistan.
Negara-negara Barat menarik kehadiran diplomatik mereka saat pasukan internasional menarik diri dari negara itu dan pemerintah yang didukung Barat menyerah saat serangan kilat Taliban memuncak dengan merebut Kabul pada pertengahan Agustus.
Namun, pemerintah asing belum mengakui Taliban sebagai penguasa sah Afghanistan.
Ditanya apakah Amerika Serikat akan mengakui Taliban, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih pada Senin (6/9) malam: "Itu masih jauh."
Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, yang negaranya telah meningkatkan anggaran bantuannya untuk Afghanistan, mengatakan pekan lalu bahwa bantuan kemanusiaan akan mengalir melalui badan-badan dan tidak langsung ke Taliban.
Negara-negara Barat khawatir bahwa krisis kemanusiaan yang membayangi dan keruntuhan ekonomi dapat mengakibatkan ratusan ribu pengungsi Afghanistan.
IFRC mengatakan pihaknya meningkatkan seruannya untuk lebih dari US$ 39,34 juta untuk mendukung Bulan Sabit Merah Afghanistan untuk memberikan bantuan darurat dan bantuan pemulihan kepada 560.000 orang di 16 provinsi yang paling parah terkena dampak kekeringan dan perpindahan akibat konflik. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Kamala Harris Akui Kekalahan Dalam Pilpres AS, Tetapi Berjan...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menyampaikan pidato pe...