BUMN Miliki Peran Ganda Ekonomi dan Pelayanan Masyarakat
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan bahwa BUMN memiliki peran ganda untuk memenuhi nilai ekonomi dan pelayanan masyarakat.
"Yang ingin kita lakukan bagaimana mengklasifikasi BUMN berdasarkan nilai ekonomi, pelayanan publik atau keduanya. Supaya lebih jelas, dari 142 BUMN masuk ke mapping dulu," ujar Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI di Jakarta, Kamis (20/2).
Ia menyampaikan Kementerian BUMN akan membentuk kelompok (klaster) perusahaan-perusahaan BUMN berdasarkan sejumlah kategori, mulai dari BUMN yang memang fokus pada bisnisnya hingga BUMN yang mendapatkan penugasan pelayanan publik.
"Saat ini kita sedang proses, masing-masing Wamen memegang enam atau delapan klaster saja," ujarnya.
Sejalan dengan pandangan Erick, Anggota Komisi VI DPR Herman Khaeron mengatakan pemerintah harus dapat membedakan perusahaan BUMN yang bertugas melayani publik dan menjalankan penugasan pemerintah sehingga nantinya tidak membebani perusahaan.
Herman mencontohkan, rencana penurunan harga gas menjadi 6 dolar AS per MMBTU pada tingkat konsumen industri, kebijakan tersebut dinilai dapat memberatkan jika dibebankan ke Perusahaan Gas Negara (PGN) selaku perusahaan yang bertugas mendistribusikan gas pipa.
"Contoh PGN, itu sudah rontok (sahamnya). Saya minta ini dibicarakan dulu lah di tingkat Kementerian, dalam pandangan saya ini di exercise dulu. Mana yang perlu penugasan, mana yang tidak," katanya.
Lima Fondasi BUMN
Erick Thohir menyebutkan kementeriannya memiliki lima prioritas dalam beberapa tahun ke depan sebagai fondasi BUMN.
"Lima prioritas Kementerian BUMN, yakni nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, inovasi model bisnis, kepemimpinan teknologi, peningkatan investasi, dan pengembangan talenta," papar Erick Thohir.
Ia mengemukakan untuk poin nilai ekonomi dan sosial untuk Indonesia, Kementerian BUMN akan berupaya mendorong bidang ketahanan pangan, energi, dan kesehatan.
Kementerian BUMN, lanjut dia, bakal melakukan pendekatan melalui manajemen portofolio, dengan empat kategori yakni pertama surplus creators yakni BUMN yang fokus menghasilkan nilai ekonomi dan memberikan nilai tambah bagi bangsa.
Kedua, welfare creators yakni BUMN yang fokus pada pelayanan publik.
Ketiga, strategic value yakni BUMN yang meningkatkan keekonomian dan menyediakan layanan publik.
Dan terakhir, dead weight, yakni BUMN yang tidak memiliki nilai ekonomi dan pelayanan publik.
Untuk kategori dead weight, Erick mengambil contoh dua BUMN, yakni PT Industri Sandang Nusantara dan PT Kertas Kraft Aceh yang kinerjanya tidak maksimal, namun masih memiliki aset.
"Kalau dianggurkan akan menjadi barang tidak berharga, bahkan pegawainya tidak ada. Kertas Kraft Aceh juga sama. Ini akan diputuskan apakah disehatkan, diperbaiki. Tapi mohon kerendahan hati kalau harus dilikuidasi," katanya.
Kemudian untuk prioritas kedua, Erick Thohir meminta BUMN melakukan restrukturisasi model bisnis melalui pembangunan ekosistem, kerja sama, pertimbangan kebutuhan stakeholder, dan fokus pada bisnis utama.
"Kita sangat mengharapkan para pengendali harus punya fokus bisnisnya. Kita bisa expert bersaing secara sehat dan mungkin juga market share-nya dominan, namun bukan berarti BUMN punya dominasi pasar. Hasil BUMN diberikan ke negara," paparnya.
Lalu untuk prioritas ketiga, Menteri Erick meminta BUMN diharapkan menjadi pemimpin secara global dalam teknologi strategis dan melembagakan kapabilitas digital seperti data management, advanced analytics, big data, artificial inteligence dan lainnya.
"Pengembangan teknologi ini sesuatu yang menggelitik dan baru. Teknologi harus menjadi bagian dari pengembangan bisnis. Kemarin, saya menyinggung Telkom, saya memacu untuk berinovasi, ini bisa menjadi percepatan berubah bisnis model dari old menjadi new," katanya.
Selanjutnya, untuk prioritas keempat, yakni peningkatan investasi, Erick Thohir meminta BUMN untuk mengoptimalkan nilai aset dan menciptakan ekosistem investasi yang sehat.
"Proyek-proyek dilakukan melalui proses bisnis yang benar. Tidak di situ saja, kita add value bagaimana membuka lapangan kerja," ujarnya.
Dan prioritas kelima, Erick Thohir meminta BUMN mengedukasi dan melatih tenaga kerja, mengembangkan SDM berkualitas, profesionalisasi tata kelola, dan sistem seleksi SDM.
"Bagaimana anak-anak muda bisa link and match, ini tidak mudah tapi kita berusaha. Suka tidak suka di Kementerian BUMN sendiri ada job-job yang hilang," kata Erick Thohir. (Ant)
Kenang Ayahnya, Anak-anak Maradona Dirikan Yayasan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Anak-anak legenda sepak bola Diego Maradona mendirikan yayasan untuk meng...