Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 00:59 WIB | Sabtu, 10 Desember 2022

Buntut Eksekusi Mati Pengunjuk Rasa, Inggris Jatuhkan Sanksi 10 Pejabat Iran

Inggris juga jatuhkan sanksi pada orang dan lembaga di 11 negara.
Protes di Teheran beberapa hari setelah kematian Mahsa Amini. Seorang petugas medis mengatakan dia merawat seorang perempuan yang 'sengaja' ditembak pada alat kelamin dan pahanya. (Foto: Media sosial/Rex/Shutterstock)

LONDON, SATUHARAPAN.COM-Inggris pada hari Jumat (9/12) mengumumkan sanksi luas terhadap 30 target di seluruh dunia, termasuk pejabat di Iran yang dituduh melakukan "hukuman yang mengerikan" terhadap pengunjuk rasa anti-rezim.

Sanksi terhadap 10 orang yang terkait dengan sistem peradilan dan penjara Iran terjadi setelah eksekusi pertama rezim ulama negara itu terhadap salah satu pengunjuk rasa tersebut, yang telah memicu kecaman global.

“Ini termasuk enam orang yang terkait dengan Pengadilan Revolusi yang bertanggung jawab untuk menuntut pengunjuk rasa dengan hukuman berat termasuk hukuman mati,” kata pemerintah di London.

Dua orang Iran yang sekarang terkena larangan perjalanan Inggris dan pembekuan aset adalah mantan direktur penjara Evin yang terkenal kejam di Teheran: Ali Chaharmahali dan Gholamreza Ziaei.

Sanksi pada Orang dari 11 Negara

Sanksi tersebut, yang bertepatan dengan hari  dunia untuk anti korupsi dan hak asasi manusia, menghantam individu-individu di 11 negara,  "paling banyak yang pernah disatukan Inggris dalam satu paket," kata kementerian luar negeri.

Mereka termasuk lima orang dari Rusia dan Krimea yang dikuasai Rusia di tengah invasi berkelanjutan ke Ukraina, yang telah menarik gelombang sanksi Inggris berturut-turut terhadap Moskow.

Orang lain dalam daftar, yang dituduh melanggar hak asasi manusia, berasal dari Nikaragua, Pakistan, dan Uganda.

Inggris juga menyoroti kekerasan seksual yang diatur dalam memberikan sanksi kepada dua pejabat lokal di Sudan Selatan, satu kelompok ekstremis di Mali, dan tiga entitas junta di Myanmar yang dikuasai militer.

Orang-orang yang ditunjuk dari Kosovo, Moldova dan Serbia dituduh melakukan korupsi.

“Hari ini sanksi kami melangkah lebih jauh untuk mengekspos mereka yang berada di balik pelanggaran keji atas hak kami yang paling mendasar untuk bertanggung jawab,” kata Menteri Luar Negeri James Cleverly.

“Kami berkomitmen untuk menggunakan setiap tuas yang kami miliki untuk mengamankan masa depan kebebasan atas ketakutan,” katanya. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home