Loading...
EKONOMI
Penulis: Yoanes Sahala 20:30 WIB | Selasa, 25 April 2017

Busana Muslim Indonesia Memukau Masyarakat Inggris

Ilustrasi. Peragaan busana muslim di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta. (Foto: Melki Pangaribuan)

LONDON, SATUHARAPAN.COM – Atase Perdagangan London, Nur Rakhman Setyoko, mengatakan busana muslim Indonesia berhasil tampil memukau dihadapan para pengunjung dalam ajang peragaan busana London Modest Fashion Week pekan lalu.

Peragaan busana ini merupakan pagelaran perdana yang memamerkan produk busana muslim dalam kegiatan London Muslim Lifestyle Show yang diselenggarakan pada 15-16 April 2017 lalu di Olympia, London.

"Berbagai perancang busana muslim kelas dunia dipertemukan dalam acara ini. Para desainer mempromosikan dan memperdagangkan produk busana muslim dengan beragam merek dagang kepada industri fesyen, asosiasi pakaian, ritel, dan konsumen baik ke pasar Inggris maupun negara lainnya di dunia baik secara langsung maupun melalui situs e-commerce lintas batas," kata Nur Rakhman seperti dilansir, hari Selasa (25/4).

Dia mengatakan, ada dua perancang busana muslim asal Indonesia yang memamerkan karyanya, yaitu Tiara Syafruddin dan Senaz Nasansia.

Mereka mengaku terkesan atas antusiasme masyarakat muslim Inggris terhadap produk busana muslim Indonesia yang sangat luar biasa.

“Antusiasme masyarakat muslim Inggris terhadap produk busana muslim ternyata sangat luar biasa. Meskipun terlihat berbeda dengan produk busana muslim yang ditampilkan oleh perancang lainnya, namun produk busana muslim syar’i asal Indonesia berpeluang memasuki pasar Inggris,” imbuh Nur Rakhman.

Menurut Nur Rakhman, dengan jumlah masyarakat muslim yang mencapai 3 juta orang, Inggris memiliki potensi pasar yang besar bagi produk busana muslim.

Potensi ini harus bisa dimanfaatkan oleh para perancang busana, produsen, maupun eksportir produk busana muslim asal Indonesia untuk memasarkan produknya ke pasar Inggris.

“Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar dalam menyuplai produk busana muslim ke pasar internasional,” katanya.

Dia mengatakan, gaya hidup masyarakat Indonesia yang modern dan mengikuti tren yang tercermin dalam gaya berbusana dapat dijadikan acuan bagi industri fesyen muslim global.

“Di sisi lain, produk busana muslim merupakan produk potensial untuk dikembangkan dan diekspor karena masih belum memiliki banyaknya pesaing yang signifikan dari negara lain," katanya.

Nur Rakhman menambahkan, permintaan produk busana muslim yang semakin besar di pasar Inggris juga memberikan daya saing tersendiri bagi produk busana muslim Indonesia untuk diekspor.

"Tingkat keragaman suplai Indonesia yang besar dan permintaan pasar Inggris yang tinggi, dapat menarik perhatian pelaku bisnis fesyen Indonesia untuk mengembangkan sayapnya ke pasar Inggris," katanya.

Menurutnya, permintaan Inggris akan produk pakaian jadi dan aksesori dari dunia mencapai USD 24 miliar. Namun Indonesia baru mampu memenuhi kebutuhan tersebut senilai USD 211 juta.

"Potensi pasar di Inggris untuk pakaian jadi masih sangat besar untuk dapat dikembangkan dan digali," katanya. (PR

 

 

Editor : Melki Pangaribuan


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home