“Cara Modern“ Cintai Budaya Indonesia
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM, Semakin banyak warga negara asing (WNA) yang terpesona dengan budaya Indonesia dan dengan tulus ingin mempelajarinya. Hal ini membuat mereka rela mengeluarkan biaya dan bahkan tinggal di Indonesia agar dapat merasakan dan memahami keindahan budaya yang mereka kagumi. Namun, bagaimana dengan anak-anak Indonesia sendiri? Mereka seharusnya merasa bangga dan memahami warisan budaya yang mendunia ini.
BPK PENABUR Jakarta, lembaga pendidikan terkemuka yang fokus pada pendidikan anak-anak Indonesia, meluncurkan program inovatif bernama Spirit. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia kepada para siswa Sekolah Dasar (SD). Dalam pelaksanaannya, program Spirit mengangkat kehidupan masyarakat daerah Yogyakarta dengan segala kekayaan budayanya.
Sebanyak 2334 siswa SD berpartisipasi dalam program Spirit yang berlangsung selama 5 hari. Dalam program ini, mereka diajak untuk merasakan langsung budaya asli Indonesia melalui berbagai pengalaman unik, yang akan memberikan kenangan berarti sepanjang hidup mereka tentang keberagaman budaya di Indonesia.
Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam program Spirit adalah berinteraksi langsung dengan penduduk setempat di daerah yang dikunjungi. Anak-anak diberikan kesempatan untuk tinggal di rumah-rumah penduduk dan berbaur dengan masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan untuk membuat mereka benar-benar merasakan menjadi bagian dari budaya yang sedang dipelajari.
Tak hanya itu, para peserta Spirit juga diajak untuk mencicipi berbagai kuliner khas Yogyakarta seperti pisang goreng, kacang rebus, mie lethek, bakpia, dan bakmi jowo. Mereka juga berkesempatan menikmati sore di alun-alun selatan Yogyakarta dengan minum wedang ronde dan makan nasi kucing sambil duduk di tikar yang terhampar di rerumputan.
Selain itu, anak-anak juga diperkenalkan dengan berbagai permainan tradisional seperti coklak, bekel, naik perahu gethek, dan perahu angsa. Mereka juga berjalan pagi menyusuri jalan-jalan pedesaan sambil memainkan othok-othok, menciptakan kenangan tak terlupakan yang membawa mereka kembali ke masa lalu.
Di Rumah Cangkem dan dusun Santan, para peserta Spirit dapat belajar seni dan budaya lokal seperti membatik, membatok, menari, serta mempelajari akapela jemparingan atau memanah gaya Jawa. Selama kegiatan ini, mereka juga diberi kesempatan untuk bersyukur atas keindahan alam dan udara segar yang dimiliki Indonesia.
Salah satu momen yang tak terlupakan dalam program Spirit adalah bersepeda keliling desa. Selain menyatu dengan masyarakat sekitar yang biasa bersepeda, kegiatan ini juga diharapkan dapat memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk masa depan yang lebih baik. Sementara bagi yang tidak bisa bersepeda, mereka dapat menaiki kereta kelinci yang juga memberikan pengalaman seru.
Tidak hanya mengenalkan budaya, program Spirit juga menekankan pentingnya berbagi dengan masyarakat sekitar. Para peserta dilatih untuk lebih peka terhadap kondisi orang lain yang mungkin hidup dalam keadaan berbeda. Mereka diajak untuk berempati dan memberikan bantuan kepada lansia di desa yang dikunjungi. Dari lansia ini, anak-anak dapat belajar tentang kehidupan yang tetap sehat dan semangat walaupun telah berusia lanjut.
Program Spirit ini diakui sangat keren, karena mencakup tiga elemen penting sekaligus, yaitu kehidupan bersama dengan masyarakat setempat, liburan edukatif, dan belajar budaya Indonesia. Melalui program ini, diharapkan anak-anak dapat tumbuh dengan cinta yang lebih besar terhadap budaya Indonesia, dengan cara yang sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Pesan yang ingin disampaikan adalah jangan takut mencoba hal baru, karena pengalaman seperti ini akan membekas sepanjang hidup.
Editor : Eti Artayatini
BI Klarifikasi Uang Rp10.000 Emisi 2005 Masih Berlaku untuk ...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Bank Indonesia (BI) mengatakan, uang pecahan Rp10 ribu tahun emisi 2005 m...