Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 20:50 WIB | Senin, 21 Oktober 2019

Carrie Lam Minta Maaf pada Pemimpin Muslim

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, seusai minta maaf pada pemimpin muslim di Kowloon, hari SEnin (21/10). (Foto: Ist)

HONG KONG, SATUHARAPAN.COM – Pejabat Hong Kong, pada hari Senin (21/10) meminta maaf kepada para pemimpin Muslim terkait penembakan air oleh polisi anti huru hara dengan meriam air ke sebuah masjid dan orang-orang di sekitarnya ketika mencoba menahan demonstrasi pro-demokrasi di wilayah semi-otonomi China.

Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam, dan kepala kepolisiannya mengunjungi Masjid di Kowloon untuk meminta maaf kepada kepala imam dan tokoh masyarakat Muslim.

Mereka meninggalkan lokasi itu tanpa berkomentar, tetapi para pemimpin masjid mengatakan kepada wartawan bahwa para pejabat telah meminta maaf.

“Masjid kami tidak rusak, tidak ada yang salah. Satu-satunya hal adalah mereka seharusnya tidak melakukannya. Untuk itu mereka meminta maaf, sehingga kami menerimanya,” kata Saeed Uddin, sekretaris kehormatan Dana Komunitas Islam Hong Kong, seperti dikutip AP.

Polisi juga meminta maaf kemudian pada konferensi pers harian. "Kepada siapa pun atau kelompok mana pun yang terpengaruh, kami  sampaikan permintaan maaf kami yang tulus," kata Cheuk Hau-yip, komandan regional Kowloon Barat. “Kami tentu tidak memiliki niat jahat.

Selama protes pro-demokrasi pada hari Minggu (20/10), sebuah truk polisi dengan meriam air melewati masjid menyemprotkan cairan berwarna biru yang menyengat ke beberapa orang yang berdiri di depan gerbang masjid, menurut video insiden oleh anggota parlemen pro-demokrasi Jeremy Tam.

Tindakan di depan masjid, membuat gerbang besi dan trotoar diwarnai dengan cairan biru, sementara orang-orang yang terjebak dibiarkan tersedak, batuk dan mencoba membasuh muka dan mata mereka, seperti ditunjukkan dalam video.

Para relawan kemudian datang untuk membantu membersihkan, dan pada Senin (21/10) pagi lapisan biru sebagian besar telah dibersihkan.

Penyiar lokal, RTHK, melaporkan bahwa orang-orang yang berada di luar masjid ada di sana untuk menjaganya. Kemudian, otoritas Hong Kong bergegas untuk meminimalkan dampak dari insiden itu, yang oleh para pengunjuk rasa dijadikan contoh terbaru dari apa yang mereka sebut taktik polisi yang tidak perlu.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home