Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Sotyati 18:19 WIB | Kamis, 07 April 2016

Cempaka, Wewangian Asia yang Mendunia

Cempaka (Magnolia champaca). (Foto: thewildpapaya.com)

SATUHARAPAN.COM – Cempaka termasuk salah satu bunga dengan aroma wanginya yang kuat. Aroma itu pula yang mengantarnya menjadi wewangian paling populer nomer dua di dunia, dalam kemasan brand Joy, keluaran Rumah Mode Jean Patou, setelah Chanel No 5.

Cempaka adalah kekayaan hayati zona ekologi Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Tiongkok selatan. Namanya, diambil dari bahasa Sansekerta, campaka.

Nama campaka itu pula yang kemudian diambil untuk nama ilmiah, dengan penulisan champaca. Pada awalnya nama ilmiah tumbuhan ini Michelia champaca, Linn, namun kemudian ahli botani memasukkannya ke dalam genus Magnolia, Magnolia champaca.  

Tumbuhan ini dapat ditemukan di kawasan tropis dan subtropis di hutan-hutan basah, berketinggian 200 meter –1.600 meter di atas permukaan air laut, tersebar dari Bangladesh, India, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Nepal, Thailand, Vietnam, dan Tiongkok, terutama di wilayah selatan Xizang serta di selatan dan barat daya Provinsi Yunnan.

Dalam bahasa Inggris, seperti dapat dibaca di wikipedia.org, tumbuhan ini disebut champak, joy perfume tree, yellow jade orchid tree, atau fragrant Himalayan champaca. Di Indonesia, mengutip dari buku Obat Asli Indonesia (1965) karya Dr A Seno Sastroamidjojo, cempaka memiliki nama lokal lain cempaka kuning, cempaka koneng, kembang koneng, pecari, atau bunga jeumpa. Kerabat lainnya adalah cempaka putih, yang juga disebut kembang kantil dalam bahasa Jawa.

Cempaka adalah tumbuhan pohon yang dapat mencapai tinggi 25 meter.

Daunnya berbentuk telur, dengan ujung menajam. Bagian bawah daun berbulu halus.

Bunganya wangi berwarna kuning-merah atau putih, berbentuk laksana bunga tulip. Putiknya terpisah oleh sebuah internodium yang panjang, semacam benjolan yang memisahkan dari perhiasan bunga lainnya.

Buah dalam pertumbuhannya menjadi panjang, terdiri atas buah-buah kecil berbentuk jantung dan yang pecah pada belakangnya.

Mengutip Seno Sastroamidjojo, kulit dan daun cempaka mengandung alkaloida dan zat samak. Kulit kayu dan akarnya mengandung damar. Bijinya mengandung palmitine, oleine, damar, asam damar. Bunganya mengandung minyak terbang (cheraniol, linalol, methyleugenol, asam benzoe, nerol, dan methylaethylazinzuur).

Manfaat dan Khasiat Cempaka

Cempaka adalah salah satu bunga penting dalam berbagai upacara adat, baik pernikahan ataupun ritual-ritual  adat lain.

Di India, seperti dikutip dari wikipedia.org, cempaka adalah bunga penting untuk bersembahyang di kuil, termasuk di tempat peribadatan di rumah. Cempaka menjadi hiasan rambut, atau diolah menjadi pewangi alami. Cempaka juga menjadi  pengharum ruangan alami dengan cara meletakkannya di dalam mangkuk berisi air. Bersama melati dan mawar, cempaka menjadi salah satu bunga penghias kamar pengantin.

Selain dimanfaatkan dalam bentuk segar, cempaka juga diambil minyak esensialnya untuk bahan pewangi rambut dan minyak gosok. Sejak parfum dengan brand Joy diluncurkan, berbagai perusahaan wewangian berlomba-lomba mengeksplorasi minyak esensial cempaka sebagai bahan dasar.

Di India maupun Asia Tenggara, kayu cempaka termasuk kayu bernilai ekonomi tinggi. Kayunya yang berwarna cokelat dan warna zaitun, dimanfaatkan orang sebagai bahan kerajinan ukiran, mebel, lemari, dan bahan bangunan. Namun, di beberapa provinsi di India, terutama di wilayah barat daya, tumbuhan ini disucikan hingga dilarang untuk menebangnya.  

Sejak lama pula cempaka dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat herbal selain diambil kayunya untuk bahan bangunan.

I Gusti Agung Gede Bawa, dalam karya penelitiannya, “Aktivitas Antioksidan dan Antijamur Senyawa Atsiri Bunga Cempaka Putih (Michelia alba)” (Jurusan Kimia FMIPA Universitas Udayana, dimuat di Jurnal Kimia 5 (1), Januari 2011), menyebutkan tanaman cempaka putih hampir seluruh bagian tanamannya seperti kulit kayu, daun, dan bunga dapat dimanfaatkan sebagai obat, seperti obat demam, haid tidak teratur, bronkhitis, batuk, keputihan, radang, infeksi saluran kemih, dan gangguan buang air kecil. Kulit kayu, daun, dan bunganya juga berkhasiat sebagai ekspektoran dan bersifat diuretik sehingga dapat memecah batu ginjal, serta mencegah dan menyembuhkan bau mulut.

Dalam buku Obat Asli Indonesia, disebutkan ekstrak bunga cempaka dimanfaatkan untuk bahan aromatikum dalam aneka krim atau minyak rambut.

Air rebusan kulit batangnya dimanfaatkan sebagai tonikum dan febrifugum. Daunnya secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat rematik dan obat kumur penghalau bau mulut tidak sedap. Kuncup bunga yang diseduh dan dicampur dengan air kelapa, dimanfaatkan sebagai uretritis. Biji yang ditumbuk untuk dipakai untuk menyapih bayi.     

Selain kandungan yang disebutkan di atas, cempaka seperti disebutkan Kuncahyawati, Eman Darmawan, Supriyadi, dalam penelitian “Bunga Kantil (Michelia Alba): Penentuan Umur Panen Bunga Terhadap Mutu, Sifat Antimikrobia Dan Antioksidan Fraksi Volatil Minyak Atsirinya” (Institusi  Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Widya Mataram, Yogyakarta, 2009), yang dimuat dalam elib.pdii.lipi.go.id, menyebutkan bunga segar cempaka diketahui mengandung senyawa volatile a-myrcene, (S)-limonene, (R)-fenchone, linalool, camphor, caryophyllene, germacrene. Bunga segar mengandung senyawa tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan bunga beku maupun kering. Senyawa yang ada di dalam bunga cempaka itumerupakan senyawa yang mempunyai aktivltas antioksidan dan antimikrobia. 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home