Ceramah dan Ngaji? Santri Juga Bisa Bikin Video
BOGOR, SATUHARAPAN.COM - Lewat semangat memelihara tradisi literasi pesantren, Pusat Studi Pesantren (PSP) mengadakan workshop video making untuk santri regional Jawa Barat di Puncak, Bogor, 24-27 November.
Dengan membekali ilmu tentang cara pembuatan video, para santri diharapkan untuk aktif menyebarkan pesan-pesan damai. “Santri juga harus hadir di dunia maya” kata Direktur PSP, Achmad Ubaidillah, dalam pembukaan acara workshop pada hari Rabu (24/11).
Ia berpendapat, santri punya peran penting untuk menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, apalagi setelah stigma negatif tentang pesantren sebagai produsen teroris. Sebetulnya banyak sisi positif yang ada di pesantren, namun belum sempat tersampaikan ke publik dengan baik.
Menurut Ubaidillah, yang biasa disapa Kang Ubaid ini, Islam yang banyak mewarnai media saat ini kebanyakan warna-warna yang fundamentalis dan radikal. Jadi santri perlu untuk menyampaikan kepada khalayak tentang Islam yang ia pelajari di pesantren, Islam yang ramah.
Dalam pelatihan video lima hari yang melibatkan sepuluh perwakilan pesantren, kegiatan workshop ini tidak hanya membekali para santri tentang cara pembuatan video, tapi juga mengkaji pesan damai dan nilai toleransi.
Mengusung semboyan "Santri adalah Koentji" PSP menyediakan wadah untuk para santri dari berbagai pesantren untuk ikut berkarya lewat tulisan yang bisa dibaca di SuaraPesantren.net dan video yang bisa dilihat di YouTube dengan kata kunci Suara Pesantren.
Regional Jawa Barat adalah yang keempat setelah Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ini adalah kegiatan lanjutan dari pelatihan menulis yang sebelumnya dilakukan pada awal tahun. Harapannya adalah setiap pesantren mampu melebarkan sayap dakwahnya lewat tulisan dan juga video yang menarik.
Editor : Sotyati
Niger Tangguhkan Izin Operasional BBC Tiga Bulan
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM - Otoritas Niger telah menangguhkan izin operasional siaran stasiun BBC yang...