China Akan Selidiki Kematian Dokter Li Wenliang
Li Dua Kali Diberitakan Meninggal
BEIJING, SATUHARAPAN.COM- BEIJING -Komisi Sentral China untuk Inspeksi Disiplin, badan anti-korupsi utama negara itu, mengatakan pada hari Jumat (7/2) bahwa pihaknya akan mengirim penyelidik ke Wuhan untuk menyelidiki "masalah yang diangkat oleh orang-orang sehubungan dengan Dr. Li Wenliang."
Li, seorang dokter spesialis mata di sebuah rumah sakit di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona, meninggal pada hari Jumat setelah mengatakan bahwa ia telah tertular virus tersebut, dan memicu gelombang duka publik.
Li adalah dokter yang mengungkapkan petingatan bahaya virus corona baru itu. Dia adalah satu dari delapan orang yang ditegur oleh polisi Wuhan bulan lalu, karena "menyebarkan desas-desus" tentang virus tersebut.
Komisi itu, menurut media China, Xinhua, ingin menyelidiki secara menyeluruh masalah yang berkaitan dengan Dr. Li Wenliang. Keputusan itu telah disetujui oleh Komite Sentral Partai Komunis China, kata komisi itu dalam sebuah pernyataan di situsnya, Jumat (7/2).
Berjuang di Garis Depan
Li berusia 34 tahun meninggal pada Jumat pagi setelah terinfeksi virus corona, meskipun ada upaya terbaik dilakukan oleh para dokter terhadap dia.
Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyatakan belasungkawa mendalam atas kematian Li dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.
Komisi tersebut memberikan penghormatan besar kepada tenaga medis yang menghadapi tantangan dan berjuang di garis depan pengendalian epidemi tanpa menghiraukan risiko pribadi yang besar pada mereka.
Pada saat kritis untuk pengendalian epidemi ini, seluruh masyarakat harus memberikan perhatian lebih kepada personel medis serta bersatu untuk mengatasi kesulitan dan memenangkan pertempuran melawan wabah virus, kata NHC dikutip Xinhua.
Selain itu, pemerintah kota Wuhan pada hari Jumat berduka atas kematian Li dalam sebuah pemberitahuan. "Kami menyatakan belasungkawa dan kesedihan mendalam kami, memberikan penghormatan kepada dia karena berperang di garis depan melawan epidemi, dan menunjukkan simpati tulus kami kepada keluarganya," kata pemerintah setempat dalam pemberitahuan itu.
“Meninggal Dua Kali”
Media-media di China sempat memberitakan kematian dokter “whistleblower coronavirus” itu dua kali, dan menimbulkan kebingungan di kalangan publik. Li Wenliang diberitakan meninggal pada Kamis )6/2) malam. Namun kemudian ada berita dia masih hidup, dan kemudian pada hari Jumat (7/2) pagi diberitakan dia meninggal.
Laporan yang saling bertentangan itu, mengenai kondisi kesehatan Li memperburuk kesedihan publik di kalangan netizen China yang sebagian besar menganggap Li adalah pahlawan atas upaya awalnya untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya virus corona. Tindakan Li membuatnya menjadi sasaran polisi setempat, yang berusaha membungkamnya. Dan yang menyedihkan publik adalah bahwa Li meninggal oleh virus corona itu. Dia adalah dokter kedua di Wuhan yang meninggal akibat virus itu.
Sebelumnya, dokter Liang Wudong, berusia 62 tahun, yang bekerja di Rumah Sakit Hubei meninggal pada hari Sabtu (25/1) akibat infeksi virus corona. Dia diyakini terinfeksi oleh pasien yang dirawatnya.
Editor : Sabar Subekti
Antibiotik Dikonsumsi Sesuai Anjuran Dokter
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dokter spesialis anak sekaligus bagian Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak ...