Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 17:36 WIB | Rabu, 29 Januari 2020

China Peringatkan Peningkatan Risiko Virus Corona di Ibu Kota Beijing

Kronologi Penyebaran Virus Corona dari Wuhan, China ke Berbagai Negara.
Suasana rumah sakit umum Central Hospital di Wuhan, pada Sabtu (25/1). (Foto: voaindonesia.com/Central Hospital of Wuhan via Weibo/Reuters

BEIJING, SATUHARAPAN.COM- Jumlah kasus terinfeksi virus corona yang dikonfirmasi di ibu kota China, Beijing, meningkat dan berisiko meningkat. Seorang pejabat kesehatan di ibu kota itu mengatakan pada hari Rabu (29/1), ketika wabah menyebar di luar pusat penyebaran awal di kota Wuhan.

Pang Xinghuo, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit kota Beijing, mengatakan dalam konferensi pers. Beijing telah mengkonfirmasi 1 pasien meninggal dan 102 kasus dikonfirmasi, menurut laporan Reuters.

Sementara itu, dari kantor berita Xinhua, disebutkan bahwa otoritas kesehatan China hari Rabu (29/1) mengumumkan bahwa kasus terinfeksi virus corona yang mirip penumonia mencapai 5.974 kasus di seluruh China.

Pasien virus corona berada di 31 wilayah tingkat provinsi di seluruh China pada akhir hari Selasa (28/1). Dan sebanyak 132 orang telah meninggal karena penyakit ini.

Berikut ini rangkaian kejadian secara kronologis tentang menyebarnya wabah virus corona yang dimulai di kota Wuha di Provinsi Hubei, China.

31 Desember 2019: Pejabat China memberi tahu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang sejumlah kasus infeksi oleh virus baru serupa flu di kota Wuhan, Provinsi Hubei.

1 Januari 2020: Pasar Makanan Laut Huanan ditutup setelah diidentifikasi sebagai sumber penyebaran wabah (yang kemudian diketahui sebagai virus corona), karena sebagian besar mereka yang terinfeksi diketahui bekerja di pasar itu.

3 Januari 2020: Otoritas kesehatan mewajibkan penumpang yang terbang di dalam negeri dari Bandar udara Wuhan untuk menjalani pemeriksaan demam (suhu badan).

5 Januari 2020: WHO menyarankan agar diberlakukan larangan bepergian ke Wuhan atau perdagangan dengan China.

7 Januari 2020: WHO mengidentifikasi virus baru itu dan menyebutnya sebagai 2019n-CoV, yang merupakan bagian dari keluarga virus corona, yang juga termasuk sindrom pernafasan akut yang parah (SARS / Severe Acute Respiratory Syndrome), sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS / Midle East Respiratory Syndrome)), dan flu biasa.

11 Januari 2020: Laporan pertama tentang pasien virus corona dilaporkan oleh otoritas kesehatan China. Dia seorang pria berusia 61 tahun yang dirawat di rumah sakit sejak 27 Desember.

15 Januari 2020: Kasus pertama di luar China dilaporkan oleh otoritas kesehatan Thailand. Dia diketahui sebagai seorang perempuan China yang baru saja bepergian dari kota Wuhan. Sehari kemudian (16 Januari) Jepang melaporkan kasus pertama yang dikonfirmasi, seorang pria yang juga telah mengunjungi kota Wuhan.

17 Januari 2020: Orang kedua, seorang pria berusia 69 tahun, meninggal di kota Wuhan. Tiga bandar udara di Amerika Serikat, John F. Kennedy di New York, San Francisco, dan Los Angeles, mengumumkan rencana untuk menyaring dan memeriksa penumpang yang datang dari wilayah tersebut.

20 Januari 2020: Korea Selatan melaporkan kasus pertama yang dikonfirmasi. Pihak berwenang China melaporkan kematian pasien ketiga, dan lebih dari 200 kasus terinfeksi.

21 Januari 2020: Amerika Serikat, Australia, dan Taiwan melaporkan kasus virus corona pertama yang dikonfirmasi. Semua dari mereka adalah orang yang baru saja kembali dari China.

22 Januari 2020: Makau melaporkan kasus virus corona pertama yang dikonfirmasi, ketika  jumlah kematian akibat wabah mencapai total 17 orang, dan 550 terinfeksi yang dikonfirmasi. WHO mengadakan pertemuan darurat di Jenewa, Swiss untuk membahas menyatakan darurat kesehatan internasional. Di China dilaporkan Provinsi Huanan melarang penjualan unggas.

23 Januari 2020: Singapura melaporkan kasus pertama virus corona. Vietnam mengonfirmasi dua orang terinfeksi. Jaringan transportasi dari dan ke kota Wuhan, dan dua kota lain di Provinsi Hubei, Xiantao dan Chibi, ditutup. Kota-kota tersebut berada di bawah karantina secara efektif. Diumumkan bahwa perayaan Tahun Baru Imlek di Beijing yang dijadwalkan pada 25 Januari, dibatalkan. Pihak berwenang China hari itu melaporkan kematian pertama di luar Provinsi Hubei.

24 Januari 2020: Korea Selatan dan Jepang mengkonfirmasi kasus baru. Jumlah kematian meningkat menjadi 26, dengan jumlah infeksi mencapai 830, termasuk 95 pasien dalam kondisi kritis. Otoritas China menutup tempat-tempat wisata, termasuk bagian Tembok Besar China, dan Taman Hiburan Shanghai.

25 Januari 2020: Prancis melaporkan tiga kasus yang dikonfirmasi, kasus yang pertama di daratan Eropa. Pemerintah Malaysia melaporkan empat kasus terinfeksi, dan Nepal melaporkan satu kasus. Jumlah kasus yang dikonfirmasi di luar China total menjadi 23, dengan 1.320 kasus dilaporkan di seluruh dunia. Hari itu, China mengumumkan melarang perdagangan hewan liar dan menambah jumlah kota di Provinsi Hubei yang berada di bawah karantina menjadi 18 kota. Sekitar 56 juta orang terdampak keputusan karantina itu. Hong Kong mengumumkan darurat virus, membatalkan perayaan Tahun Baru Imlek dan menangguhkan hubungan transportasi ke China.

26 Januari 2020: Meksiko melaporkan kasus pertama yang dikonfirmasi, AS mengkonfirmasi dua kasus di Orange County, dan satu di Arizona. Beijing dan Shanghai melaporkan kematian pertama akibat virus tersebut. Jepang melaporkan kasus keempat. Korban tewas naik menjadi 56, dengan hampir 2.000 kasus yang dilaporkan. Perancis dan AS mengumumkan rencana untuk mengevakuasi warga negaranya yang ada di Wuhan. Hong Kong dan Taiwan memperketat pembatasan perjalanan.

27 Januari 2020: Kanada, Sri Lanka, dan Kamboja melaporkan kasus yang pertama virus corona yang dikonfirmasi. Australia dan Taiwan melaporkan kasus kelima mereka, dan Korea Selatan melaporkan yang keempat. Korban tewas di China naik menjadi 106, termasuk 100 di Provinsi Hubei. Jumlah infeksi yang dikonfirmasi mencapai 4.515, termasuk 1.423 kasus baru di Provinsi Hubei. Rusia, Spanyol, Sri Lanka, dan Thailand bergabung dengan pemerintah lain meminta China untuk membebaskan warga negara mereka. Australia, Jerman, India, dan Inggris dilaporkan mempertimbangkan untuk mengevakuasi warga negara mereka. Peneliti dari Universitas Hong Kong mengklaim penemuan vaksin untuk virus corona, meskipun masih butuh waktu untuk proses pengujian untuk sampai bisa digunakan.

28 Januari 2020: Jerman melaporkan kasus pertama yang dikonfirmasi. Jepang, Taiwan, dan Thailand mengumumkan kasus baru. Kasus Jerman dan Jepang mengkonfirmasi contoh pertama penularan manusia dari pasien yang tidak bepergian ke China. Jumlah yang terinfeksi melewati angka 4.500 orang. AS melaporkan lima kasus, Singapura mengkonfirmasikan dua kasus lebih lanjut, sehingga total di negara itu menjadi tujuh kasus. Thailand melaporkan enam kasus lebih lanjut, dengan 14 dikonfirmasi di negara tersebut.

29 Januari 2020: Warga negara AS yang dievakuasi dari kota Wuhan tiba di AS. Yordania dan Uni Emirat Arab melaporkan kasus pertama virus corona yang menandai virus mencapai Timur Tengah. Otoritas China memperingatkan peningkatan risiko penyebaran virus di ibu kota Beijing. Jumlah terinfeksi telah mencapai 5.974 yang tersebar di 31wilayah setingkat provinsi.

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home