Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 11:07 WIB | Sabtu, 16 Mei 2020

China Uji pada Manusia Kandidat Kelima Vaksin COVID-19

Vaksin. (Foto ilustrasi: dok. Ist)

BEIJING, SATUHARAPAN.COM-China memiliki kandidat kelima vaksin virus corona potensial dalam uji coba pada manusia, dan lebih banyak lagi kandidat sedang dalam pengembangan, kata seorang pejabat kesehatan hari Jumat (15/5). Dunia sedang berlomba untuk menemukan formula (vaksin dan obat) untuk menghentikan penularan virus COVID-19.

Sejauh ini belum ada "reaksi utama yang merugikan" yang dilaporkan di antara 2.575 sukarelawan yang berpartisipasi dalam tes dua dari lima fase, kata Zeng Yixin, wakil direktur Komisi Kesehatan Nasional China.

"Menurut rencana, jika semuanya berjalan dengan baik, proyek-proyek di atas akan menyelesaikan fase kedua uji klinis pada Juli tahun ini," kata Zeng.

Selain itu, lebih banyak kandidat vaksin sedang dalam proses dan menunggu persetujuan untuk uji coba pada manusia, tambahnya. China sebelumnya mengatakan ada empat percobaan pada manusia sedang berlangsung untuk kemungkinan menemukan vaksin untuk virus corona.

Zeng tidak mengatakan kapan uji coba dilakukan untuk menyelesaikan tiga fase berikutnya agar vaksin disetujui untuk digunakan.

Para ilmuwan di seluruh dunia bekerja dengan kecepatan sangat tinggi untuk mengembangkan vaksin COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus, yang telah menewaskan lebih dari 300.000 orang dan menginfeksi lebih dari 4,4 juta.

Keberhasilan China dalam menjinakkan wabah ini dapat menjadi rintangan bagi pengembangan vaksinnya, ketika mereka mencapai tahap akhir pengujian.

Vaksin harus diberikan kepada sekelompok sukarelawan dan plasebo yang diberikan kepada kelompok kontrol di daerah yang sama di mana virus menyebar untuk melihat apakah vaksin itu bekerja.

Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing, yang mengembangkan salah satu vaksin yang sedang diuji, mengatakan bahwa mereka sedang mencari untuk melaksanakan tahap akhir dari uji coba di luar negeri, karena China tidak memiliki kluster virus corona yang cukup besar.

Para ahli mengatakan perlu setidaknya 12 hingga 18 bulan untuk mengembangkan vaksin yang efektif, bahkan mungkin lebih lama. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home