Dalam Sepekan Taliban Bunuh 291 Personel Keamanan Afghanistan
KABUL, SATUHARAPAN.COM-Taliban membunuh sedikitnya 291 personel keamanan Afghanistan selama sepekan terakhir, kata seorang pejabat tinggi pemerintah, hari Senin (22/6), menuduh gerilyawan itu melepaskan gelombang kekerasan menjelang pembicaraan potensial.
Pekan lalu adalah yang "paling mematikan" dalam 19 tahun konflik negara itu, kata Javid Faisal, juru bicara Dewan Keamanan Nasional. Taliban melakukan 422 serangan di 32 provinsi dalam sepekan terakhir, menewaskan 291 personil pasukan keamanan dan melukai 550 lainnya, kata Faisal di Twitter.
"Komitmen Taliban untuk mengurangi kekerasan tidak ada artinya, dan tindakan mereka tidak sesuai dengan retorika mereka tentang perdamaian," katanya. Namun pihak Taliban menolak angka terbaru dari pemerintah.
"Musuh bertujuan untuk merusak proses perdamaian dan pembicaraan intra Afghanistan dengan mengeluarkan laporan palsu seperti itu," kata Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban di Afghanistan, mengatakan kepada AFP.
"Kami memang melakukan beberapa serangan pekan lalu, tetapi mereka sebagian besar dalam pertahanan."
Pembicaraan Tertunda
Kekerasan telah menurun di banyak wilayah Afghanistan sejak Taliban mengumumkan gencatan senjata tiga hari pada 24 Mei untuk menandai liburan Idul Fitri, tetapi para pejabat menuduh gerilyawan meningkatkan serangan dalam beberapa pekan terakhir.
Tuduhan pemerintah terbaru datang ketika Kabul dan Taliban telah mengisyaratkan bahwa mereka semakin dekat untuk meluncurkan perundingan damai yang sangat tertunda.
Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, berjanji untuk menyelesaikan pembebasan tahanan Taliban yang merupakan syarat utama untuk memulai negosiasi damai dengan para pemberontak yang bertujuan mengakhiri hampir dua dekade perang.
Pihak berwenang telah membebaskan sekitar 3.000 tahanan Taliban, dan berencana untuk membebaskan 2.000 lagi sebagaimana diatur dalam kesepakatan dengan pemberontak dan dengan Washington yang ditandatangani pada Februari.
Taliban mengatakan mereka siap untuk pembicaraan damai tetapi hanya setelah pembebasan 2.000 pemberontak yang tersisa. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Petugas KPK Sidak Rutan Gunakan Detektor Sinyal Ponsel
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar inspeksi mendadak di...