Data eHAC Tidak Bocor, Polisi Hentikan Penyelidikan
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Bareskrim Polri memutuskan untuk menghentikan penyelidikan dugaan kebocoran 1,3 juta data pengguna aplikasi electronic-Health Alert Card (eHAC) Kementerian Kesehatan. Penyelidikan dihentikan lantaran tidak ditemukan dugaan data kebocoran tersebut.
“Penyelidikan tidak diteruskan,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, Selasa (7/9). Argo menjelaskan Dittipidsiber Bareskrim telah melakukan penyelidikan, baik terhadap pihak Kemenkes maupun mitra Kemenkes. Namun, polisi menyimpulkan tidak ada upaya pembobolan data.
“Hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Cyber Polri terhadap Kemenkes dan mitra Kemenkes, bahwa tidak ditemukan upaya pengambilan data pada server eHAC,” katanya.
Sebelumnya, Kemenkes memastikan data 1,3 juta pengguna eHAC tidak bocor. Data yang dimaksud tidak mengalir ke pihak mitra, pihak yang diduga mengalami kebocoran.
Hal itu ditegaskan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI, dr Anas Ma’ruf MKM. Menurutnya, data pengguna eHAC tetap aman di pihak Kemenkes RI.
“Kemenkes memastikan bahwa data masyarakat yang ada dalam sistem eHAC tidak bocor dan dalam perlindungan, data masyarakat yang ada di dalam eHAC tidak mengalir ke platform mitra,” ungkap Anas dalam konferensi pers ketika itu.
Editor : Sabar Subekti
Para Pemimpin Dunia Beri Selamat kepada Donald Trump
LONDON, SATUHARAPAN.COM-Putusan para pemilih Amerika Serikat lebih menentukan daripada yang dipredik...