Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 16:58 WIB | Rabu, 10 Desember 2014

Demo Buruh, Transjakarta Blok M - Kota Berhenti Beroperasi

Halte Bendungan Hilir nampak tutup akibat demo buruh yang terjadi di Jakarta pada Rabu (10/12). (Foto: Antara)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Transjakarta koridor satu jurusan Blok M – Kota berhenti beroperasi sementara akibat demo buruh yang berlangsung di Bundaran Hotel Indonesia pada Rabu (10/12) siang.

"Karena ada demo, busway tutup mulai tadi pagi," kata kasir loket Transjakarta yang bertugas di Halte Bendungan Hilir. Dia juga tidak dapat memastikan kapan armadanya akan mulai beroperasi kembali.

"Enggak tahu sampai kapan, sampai demonya selesai mungkin," katanya.

 

Brimob Kerahkan 2.000 Personel

Sementara  itu, Kepala Korps Brimob Polri Irjen Pol Robby Kaligis telah mengerahkan sebanyak 2.000 personel untuk untuk mengamankan berlangsungnya demo buruh.

Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F. Sompie mengatakan sejumlah personel Brimob tersebut diturunkan untuk membantu jajaran anggota Polda Metro Jaya.

Polda Metro Jaya menurunkan anggotanya sebanyak 16.670 orang untuk mengamankan aksi massa.

"Mereka menolak kenaikan BBM, protes UMP nasional dan DKI Jakarta, menghapuskan sistem kontrak kerja outsourcing, dan mencabut upah minimum," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto.

Aksi demo dimulai dari Bunderan Hotel Indonesia (HI) menuju ke Istana Kepresidenan dan berlanjut ke Balai Kota.

 

Jalan MH Thamrin-Merdeka Barat Lumpuh Total

Arus lalu lintas kendaraan bermotor di Jalan MH Thamrin menuju Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat lumpuh total akibat aksi unjuk rasa puluhan ribu buruh dari berbagai serikat pekerja.

Puluhan ribu buruh berjalan kaki dari Bundaran Hotel Indonesia menuju Istana Kepresidenan yang terletak di Jalan Medan Merdeka Utara.

Sejak Rabu pagi, buruh yang tergabung dalam sejumlah serikat pekerja menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah titik seperti Bunderan HI, Istana Kepresidenan, Balaikota dan Kementerian BUMN.

Usai menggelar aksi di beberapa titik tersebut, mereka berkumpul kembali di Bunderan HI dan bersama-sama berjalan kaki sambil berorasi ke Istana Presiden.

Akibatnya arus lalu lintas lumpuh total dan kendaraan bermotor terlihat berjalan pelan di belakang rombongan buruh yang berjalan kaki.

Kemacetan juga terjadi di sejumlah titik seperti Tugu Tani, Menteng, Gondangdia dan Tanah Abang karena pengendara kendaraan bermotor harus memutar menghindari unjuk rasa.

Para buruh tersebut menggelar unjuk rasa menyuarakan sejumlah tuntutan seperti buruh menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di saat harga minyak dunia menurun.

Kenaikan harga BBM telah mengakibatkan daya beli buruh turun hingga 50 persen serta kenaikan upah minimum menjadi sia-sia karena tidak bisa dinikmati buruh.

Karena itu, buruh akan mendesak gubernur se-Indonesia untuk merevisi nilai upah minimum menjadi sekitar Rp3 juta/ bulan. Buruh juga mendesak Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri untuk merevisi Kebutuhan Hidup Layak (KHL) menjadi 84 butir.

Pemerintah juga didesak untuk mengesahkan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Pensiun pada Desember ini sehingga jaminan pensiun wajib bisa dijalankan pada 2015.

Terkait pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, buruh mendesak pemerintah memperbaiki jaminan kesehatan untuk rakyat dan buruh dengan cara menambah anggaran Penerima Bantuan Iuran (PBI) menjadi Rp30 triliun dan mengganti sistem INA CBGs dengan "Fee For Service".

Buruh juga mendesak pemerintah menghapuskan sistem kerja alih daya atau "outsourcing" terutama di badan usaha milik negara (BUMN) (Ant)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home