Loading...
EKONOMI
Penulis: Bob H. Simbolon 13:30 WIB | Rabu, 06 April 2016

Demo Istana, Nelayan Minta Hapus Larangan Penggunaan Cantrang

Ratusan nelayan dari berbagai daerah gelar demo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/4) memprotes pelarangan pengunaan alat tangkap cantrang. (Foto: Bob H Simbolon)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Ribuan nelayan dari berbagai daerah melakukan aksi unjuk rasa memprotes kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Susi Pudjiastuti yang melarang nelayan mengunakan alat tangkap cantrang.

Nelayan Kabupaten Brebes, Tarjani (48 Tahun), mengatakan, kebijakan Menteri Susi membuat nelayan tidak bisa membawa pulang ikan dan mematikan mata pencarian nelayan yang selama ini mengunakan alat tangkap cantrang.

"Kami (Nelayan-red) di daerah Brebes Provinsi Jawa Tengah tidak bisa membawa hasil mata pencaraian kami dari laut untuk dibawa pulang ke rumah, selama ini kami mengunakan alat tangkap cangkrang," kata dia kepada satuharapan.com di depan Istana Negara, Jakarta pada hari Rabu (6/4).

Menurut dia, nelayan yang selama ini menggunakan alat tangkap cantrang akan mampu membawa ikan hingga 5-10 ton setiap kali melaut.

"Adanya pelarangan menggunakan alat tangkap cantrang membuat kami kesulitan dalam menangkap ikan," kata dia.

Dia pun mengatakan, penggunaan alat tangkap cantrang tidak membuat rusak terumbu karang. Selain itu, kata dia para nelayan tidak mungkin merusak terumbu karang karena itu merupakan ekosistem kehidupan laut yang harus diperlihara.

"Kami tahu dimana kami akan menangkap ikan," kata dia.

Pengunaan alat tangkap kata dia, dengan mengunakan jaring biasa atau jaring udang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena setiap kali melaut dirinya hanya berhasil membawa hasil tangkapan paling banyak 2-5 Kg.

"kami berharap agar Ibu Susi mencabut peraturan, kalau tidak mau ya mundur saja sebagai menteri," kata dia.

Sementara itu, Asisten Deputi Hubungan Masyarakat Kementerian Sekretaris Negara, Masrokhan Sulaiman, mengatakan pihaknya akan menampung tuntutan dari para nelayan dan akan menyampikan kepada Menteri Sekretaris Negara untuk segera dirapatkan dengan kementerian terkait.

"Harapannya para nelayan sabar, kita akan memproses semua tuntutan yang disampaikan," kata dia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home