Diplomat Turki dan Swedia Akan Bertemu Bahas Keanggotaan di NATO
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Para diplomat tinggi dari Turki dan Swedia akan bertemu di markas NATO hari Kamis depan untuk membicarakan tawaran Stockholm untuk bergabung dengan aliansi tersebut, kata kepala NATO, Jens Stoltenberg.
“Saatnya sekarang untuk menyambut Swedia sebagai anggota penuh NATO,” kata Stoltenberg pada konferensi pers, hari Rabu (28/6).
Rekan-rekan NATO telah mendorong Turki untuk memberikan lampu hijau ke Swedia pada saat pertemuan puncak diadakan di Lituania pada 11-12 Juli.
Tetapi Ankara masih bertahan setelah berbulan-bulan menunda dorongan Stockholm untuk bergabung dengan aliansi militer pimpinan Amerika Serikat.
Parlemen Hongaria diharapkan untuk memberikan suara pada tawaran Swedia pada akhir "sesi musim panas luar biasa" pada 7 Juli, tetapi pekan ini tidak mencantumkannya sebagai urutan bisnis untuk sesi tersebut.
Stoltenberg mengatakan awal pekan ini bahwa pembicaraan akan melibatkan menteri luar negeri dan penasihat intelijen dari Turki, Swedia dan Finlandia.
Swedia dan Finlandia tahun lalu membalikkan keragu-raguan selama puluhan tahun dan secara resmi mendaftar untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia menginvasi Ukraina, yang tidak berhasil masuk ke aliansi yang anggotanya berjanji untuk saling membela.
Tetapi keputusan harus bulat dan Turki telah menggunakan pengaruhnya untuk menekan kedua negara atas kehadiran militan Kurdi.
Turki membatalkan keberatannya atas bergabungnya Finlandia, tetangga Nordik Swedia awal tahun ini dan Helsinki menjadi anggota NATO pada bulan April.
Swedia telah menjadi "undangan" NATO sejak Juni 2022, tetapi tawaran keanggotaannya, yang harus diratifikasi oleh 31 negara anggota, telah diblokir oleh Turki dan Hongaria.
Para pejabat Barat berharap Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, akan melunakkan posisinya dalam masalah yang dituduhkan secara diplomatis setelah ia berhasil memenangkan pemilihan ulang bulan lalu.
Sekutu Barat dan Stockholm bersikeras bahwa Swedia telah memenuhi persyaratan kesepakatan yang disepakati dengan Ankara tahun lalu.
Kesepakatan itu mencakup komitmen untuk menindak gerakan oposisi Kurdi, seperti PKK, Partai Pekerja Kurdistan, yang masuk daftar hitam oleh Ankara yang menganggap mereka sebagai kelompok "teroris".
Turki menolak bergabung dengan tetangga Nordik, Swedia dan Finlandia awal tahun ini dan Helsinki menjadi anggota NATO pada bulan April. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Sri Mulyani Klarifikasi Alasannya Kerap Bungkam dari Wartawa...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberikan penjelasan ter...