Loading...
SAINS
Penulis: Sabar Subekti 06:59 WIB | Sabtu, 03 Oktober 2020

Dirjen WHO Berharap Trump dan Istri Cepat Pulih dari COVID-19

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Foto: tangkap layar video)

JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Tedros Adhanom Ghebreyesus, Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada hari Jumat (2/10) berharap Donald Trump cepat pulih setelah Presiden Amerika Serikat itu,  dan istrinya, Melania terjangkit COVID-19.

Dalam sebuah tweet, Tedros berharap pasangan itu "sembuh total dan cepat" saat dia menggemakan harapan baik dari seluruh dunia. Trump menarik Amerika Serikat keluar dari badan kesehatan PBB itu, yang dia menuduh merusak tanggapannya terhadap pandemi yang muncul di China dan terlalu dekat dengan Beijing.

Pada bulan Mei, Trump berkata: "Mereka adalah boneka China, mereka berpusat pada China untuk membuatnya lebih bagus... Mereka memberi kami banyak nasihat buruk." Dia menuduh WHO "sangat salah mengelola dan menutupi penyebaran virus corona."

Trump menuduh, antara lain, bahwa wabah itu bisa saja diatasi "dengan kematian yang sangat sedikit" jika WHO secara akurat menilai situasi di China, di mana penyakit pernapasan merebak akhir tahun lalu.

Amerika Serikat yang merupakan donor utama, secara resmi memulai penarikannya dari WHO pada bulan Juli. Para pendukung kesehatan masyarakat dan lawan politik Trump menyuarakan kemarahan atas tindakan tersebut.

Sepanjang pandemi, Tedros secara konsisten menyerang perpecahan dalam komunitas internasional, memperingatkan konsekuensi dari kurangnya solidaritas.

Dengan latar belakang kritik Trump, negara-negara anggota WHO pada bulan Mei menyetujui resolusi yang menyerukan "evaluasi yang tidak memihak, independen dan komprehensif... untuk meninjau pengalaman yang diperoleh dan pelajaran yang dipetik dari tanggapan kesehatan internasional yang dikoordinasikan oleh WHO" terhadap pandemi.

Dikatakan bahwa penyelidikan harus meninjau "tindakan... dan garis waktu WHO". Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Selandia Baru, Helen Clark, dan mantan Presiden Liberia, Ellen Johnson Sirleaf.

Kelompok tersebut bermaksud untuk menghasilkan temuan sementara pada bulan November dan laporan lengkap pada bulan Mei 2021. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home