Loading...
SAINS
Penulis: Reporter Satuharapan 11:01 WIB | Rabu, 03 Oktober 2018

Ditjen Bimas Kristen Tambah Anggaran Beasiswa Luar Negeri

Ilustrasi. Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury. (Foto: kemenag.go.id)

TORAJA, SATUHARAPAN.COM – Dirjen Bimas Kristen Thomas Pentury menyampaikan pada tahun 2019 akan terus meningkatkan kompetensi dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) Kristen. Caranya, dengan menambah alokasi anggaran dan kuota beasiswa bagi dosen yang akan melanjutkan pendidikan ke luar negeri.

“Tahun ini di STAKN Toraja ada empat dosen yang dapat beasiswa dari Ditjen Bimas Kristen untuk studi ke luar negeri,” kata Dirjen Thomas Pentury saat memberikan materi pada acara Internasional Mission Conference, di Misiliana Hotel, Tana Toraja, Selasa (2/10).

Peningkatan kompetensi dosen hingga jenjang doktoral, bagi mantan Rektor Universitas Pattimura ini sangat penting bagi PTK Kristen. Sebab, kualitas lulusan PTK Kristen juga bergantung pada kompetensi dosen pengajarnya. Ini juga seiring sejalan dengan misi gereja bahwa kualitas jemaat yang dihasilkan akan baik jika diajarkan oleh orang-orang yang ahli, cakap dalam mengajarkannya.

“Tahun depan lebih banyak lagi beasiswa, untuk menyiapkan sumber daya manusia yang lebih baik dan lebih banyak lagi,” kata Thomas Pentury diikuti tepuk tangan peserta konferensi.

Selain beasiswa, Thomas Pentury juga akan melakukan penguatan kelembagaan. Menurutnya, transformasi institusi akan menjadi tantangan tersendiri. Ia ingin kelembagaan PTK Kristen tidak hanya sampai pada level saat ini. Ke depan, PTK Kristen harus dapat bertransformasi menjadi institut dan bahkan universitas.

“Kalau menjadi institut atau universitas, akan menyelenggarakan berbagai bidang keilmuan. Namun, apa pun keilmuannya, harus ada basic kekristenannya,” katanya.

Saat ini ada 372 PTK Kristen di Indonesia, menurut Thomas Pentury. Sebanyak tujuh PTK Kristen berstatus negeri dan selebihnya swasta. Ini juga menjadi tantangan lain, agar ke depan penegerian PTK Kristen menjadi prioritas kepada masing-masing lembaga pendidikan tinggi.

“Dari data di atas, hanya 38 persen yang sudah mendapat pengakuan pemerintah dan masyarakat (terakreditasi BAN-PT, Red). Ini berakibat lulusannya susah masuk kerja dalam pemerintah. Ini tantangan kita bersama,” ia menambahkan.

Ketua STAKN Toraja, Joni Tapingku, menyampaikan peran PTK Kristen, tidak bisa dipisahkan dengan misi Kristen, yakni menyebarkan ajaran Kristus dalam keugaharian (keberhasilan) sebagai tanggung jawab seorang jemaat.

“Pembentukan sikap anak-anak didik yang lebih berkualitas menjadi sumbangsih terhadap perkembagan STAKN Toraja dalam menjawab persoalan di masyarakat,” katanya. (kemenag.go.id)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home