Loading...
INDONESIA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 23:00 WIB | Kamis, 26 Januari 2017

Djarot Harap Panelis dan Moderator Netral

Ilustrasi. Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono (kiri)-Sylviana Murni (kedua kiri), Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat (tengah) dan Anies Baswedan (kedua kanan)-Sandiaga Uno (kanan) saat menghadiri acara Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (13/1). Debat calon Gubernur dan Wakil Gubernur pertama tersebut mengangkat tema pembangunan sosial ekonomi untuk Jakarta. (Foto: Dedy Istanto)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Calon Wakil Gubernur DKI jakarta Djarot Saiful Hidayat mengharapkan moderator dan panelis pada debat kedua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017 bersikap independen atau tidak memihak pada calon mana pun.

"Kita harap betul moderator dan panelis itu betul-betul independen," kata Djarot, Jakarta, Kamis (26/1).

Dia juga berharap pertanyaan yang akan dilontarkan saat debat dapat dijaga kerahasiaannya sehingga tidak bocor ke salah satu calon gubernur atau wakil gubernur DKI.

"Yang tidak kita inginkan soal dibocorkan. Kita berharap ya betul-betul, karena yang nonton seluruh warga Jakarta dan penduduk Indonesia, nanti kita lihat bagaimana integritas dari moderator dan para panelis," ujarnya.

Moderator dalam debat kedua Pilkada DKI pada 27 Januari 2017 adalah Tina Talisa dan Eko Prasojo.

Djarot mengatakan Eko Prasojo merupakan seorang akademisi dan pernah menjadi Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Berdasarkan pengalaman di dunia pemerintahan dan keilmuannya, Djarot menuturkan Dekan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia Eko Prasojo mengerti masalah reformasi birokrasi.

Eko adalah alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, yang meraih gelar master dan doktor dari Speyer Post-Graduate Program for Public Administration, Jerman.

Sementara Tina Talisa merupakan mantan presenter televisi nasional.

Djarot berharap moderator akan menunjukkan integritas dan independensinya dalam memandu debat publik itu.

Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta menambah durasi debat dari 90 menit saat debat pertama, menjadi 120 menit.

Penambahan durasi ini dianggap perlu agar ketiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI dapat menjelaskan program kerja mereka secara lebih komprehensif kepada publik.

KPUD DKI Pastikan Panelis dan Moderator Netral

Para moderator yang dipilih oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta (KPUD DKI Jakarta) sudah berkomitmen akan bersikap netral dalam debat kedua Pilkada DKI pada 27 Januari 2017.

"Mereka menandatangani pakta integritas komitmen bersikap netral dan profesional," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta Sumarno seperti dilansir dari Antara, hari Kamis (26/1).

Moderator debat kedua Pilkada DKI yang mengusung tema reformasi birokrasi dan pelayanan publik, serta penataan kawasan perkotaan adalah Tina Talisa dan Eko Prasojo. 

"Kami pastikan mereka akan memperlakukan semua calon dengan adil dan setara," kata Sumarno.

Begitu pula dengan pembagian waktu untuk tiap pasangan calon yang dipastikan akan dibagi rata.

"Pertanyaan yang diajukan pun tidak akan mengangkat atau merendahkan calon tertentu," imbuh dia.

Menurut Sumarno, proses pemilihan moderator melewati proses seleksi yang ketat. KPU melacak dan menelusuri latar belakang para kandidat moderator dan panelis. Setelah mendapatkan daftar orang yang "bersih", KPU DKI Jakarta menetapkan Tina Talisa dan Eko Prasojo.

"Banyak orang yang sudah ada di daftar kami tapi karena ada kaitan ini dan itu jadi akhirnya dicoret, tapi Tina dan Eko clear," kata dia. (Ant)

Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home