Loading...
LAYANAN PUBLIK
Penulis: Prasasta Widiadi 07:59 WIB | Kamis, 02 Oktober 2014

Dokter Kecil Harus Aktif Sosialisasikan Sadar Gizi

Dokter Kecil Harus Aktif Sosialisasikan Sadar Gizi
dr. Yustina Ani (kemeja kuning depan mikrofon) memberi penjelasan tentang Dokter Kecil Mahir Gizi. (FOto-foto: Prasasta Widiadi).
Dokter Kecil Harus Aktif Sosialisasikan Sadar Gizi
Sekda Provinsi DKI Jakarta, Dr. H.Saefullah, M.Pd (kemeja putih) diantara para pemenang Dokter Kecil Mahir Gizi.
Dokter Kecil Harus Aktif Sosialisasikan Sadar Gizi
Sekda Provinsi DKI Jakarta, Dr. H.Saefullah, M.Pd (kemeja putih) diantara para pemenang Dokter Kecil Mahir Gizi.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal PDGMI (Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia), dr. Yustina Ani optimistis para dokter kecil di Indonesia mampu menguggah kesadaran masyarakat luas tentang kesadaran pentingnya keseimbangan gizi.

Yustina mengatakan demikian di hadapan para siswa sekolah dasar yang menjadi finalis Dokter Kecil Mahir Gizi, pada Rabu (1/10) di Balai Agung, Kantor Gubernur DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

"Peningkatan pengetahuan gizi yang dilakukan oleh Dokter Kecil Mahir Gizi terbukti efektif dan berhasil membangun kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang,” kata Yustina Ani.  

“Kami harap para agen perubahan ini dapat berperan serta dalam mewujudkan target Indonesia Sehat di masa yang akan datang," Yustina menambahkan.

Yustina berharap para guru di sekolah menanamkan keberanian kepada para peserta didik terutama siswa siswi yang menjadi dokter kecil agar melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai gizi dan kesehatan.

Dokter Kecil Mahir Gizi adalah perlombaan diadakan PT Nestle Indonesia bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) dan Kementerian Pendidikan Nasional RI  sebagai bagian dari program nasional Caravan Gizi Dancow yang telah berjalan selama tujuh tahun.

Yustina menjelaskan kriteria pemenang Dokter Kecil Mahir Gizi meliputi penyuluhan tentang gizi seimbang, sepuluh tanda anak bergizi baik, kaderisasi dokter kecil, penyuluhan kartu sehat, senam rutin, penyuluhan kesehatan dan lingkungan, dan alat peraga untuk penyuluhan. Program ini dibantu oleh kerja sama siswa dengan pembinaan orang tua dan guru.

Yustina memberi penjelasan jika dibandingkan dengan 2010, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan peningkatan jumlah anak Indonesia bergizi buruk atau kurang mencapai 19,6 persen dari sebelumnya yang hanya 17,9 persen, padahal target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 gizi buruk harus ditekan sampai 15,5 persen.

Dalam kesempatan yang sama, Windy Cahyaning Wulan dari PT. Nestle mengemukakan rangkaian kegiatan karantina terhadap siswa usia sekolah dasar yang hendak berkompetisi menjadi dokter kecil terbaik ini telah dimulai dari April hingga Juli 2014.    

Windy mengumumkan bahwa pemenang dokter kecil terbaik dibagi dalam dua wilayah, yakni khusus Jakarta, dan Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi), setiap tim terdiri dari empat siswa.

DKI Jakarta

Juara I Sekolah Dasar Negeri Utan Kayu nilai 15.50

Juara II Sekolah Dasar Negeri Tebet Barat 08 Pagi nilai 15.17

Juara III Sekolah Dasar Negeri Cilincing 4 Petang nilai 14.84

BODETABEK

Juara I Sekolah Dasar Negeri Pondok Jagung 1, Tangerang, nilai 19.00

Juara II Sekolah Dasar Negeri Limus Nunggal 01, Bogor, nilai 17.84

Juara II MI Yapita, Depok, nilai 17.17

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home