Loading...
FOTO
Penulis: Reporter Satuharapan 12:30 WIB | Sabtu, 21 Januari 2017

Donald Trump Janji Tumpas “Terorisme Islam Radikal”

Donald Trump Janji Tumpas “Terorisme Islam Radikal”
Presiden Donald Trump berpidato saat pelantikannya di Armed Services Ball pada 20 Januari 2017 di Washington, DC. (Foto-foto: AFP)
Donald Trump Janji Tumpas “Terorisme Islam Radikal”
Presiden Donald Trump, Ibu Negara Melania Trump, Wakil Presiden Mike Pence dan istrinya Karen berdansa setelah acara pelantikan di National Building Museum, Washington, DC, pada 20 Januari 2017.
Donald Trump Janji Tumpas “Terorisme Islam Radikal”
Demonstran perempuan berunjuk rasa menentang Presiden AS Donald Trump menyusul pelantikannya di Sydney pada 21 Januari 2017.
Donald Trump Janji Tumpas “Terorisme Islam Radikal”
Patung yang mirip dengan Presiden Donald Trump dibakar dalam protes menentang Trump di hari pelantikannya di Mexico City pada 20 Januari 2017.
Donald Trump Janji Tumpas “Terorisme Islam Radikal”
oalisi Perlawanan Trump New York city menggelar protes di depan Trump Building di Wall Street pada 20 Januari 2017 di New York.

WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menjadikan perang melawan ekstremisme sebagai kebijakan asing utamanya saat menerima jabatan pada Jumat (20/1), berjanji akan bekerja dengan sekutu untuk menghancurkan ancaman ekstremis.

“Kami akan memperkuat aliansi lama dan membentuk yang baru dan menyatukan dunia yang beradab dalam melawan terorisme radikal, yang akan kami basmi seluruhnya dari muka bumi ini,” tegasnya.

Pendahulu Trump George W. Bush - yang menginvasi Afghanistan dan menggulingkan rezim Taliban - dan Barack Obama - yang memerintahkan penyerbuan yang menewaskan Osama bin Laden - juga memerangi ekstremisme.

Namun, Trump memiliki istilah yang lebih baik untuk menegaskan bahwa dia melihat pertempuran itu sebagai perang peradaban antara AS dan ancaman yang muncul dari keyakinan Islam itu sendiri.

Dan dalam pidato pelantikannya, janjinya untuk membentuk aliansi melawan teror menunjukkan bahwa dia berniat untuk bekerja sama dengan Rusia yang dipimpin Vladimir Putin.

Moskow telah mengerahkan pasukan ke Suriah untuk melindungi rezim Bashar al Assad dari pemberontak Islam, tetapi pemerintahan Obama menyatakan bahwa taktik brutal mereka mengasingkan pihak moderat dan hanya meningkatkan dukungan untuk kelompok ekstremis ISIS. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home