Loading...
INDONESIA
Penulis: Endang Saputra 12:28 WIB | Senin, 21 Maret 2016

DPR Harap Tim Investigasi TNI Segera Jelaskan Peristiwa Helikopter Jatuh

Ilustrasi: Helikopter TNI AD saat ditampilkan di pameran alutsista di Monas, 3-7 Oktober 2013 dalam rangka HUT ke-68 TNI AD. (Foto: Antara/Dhoni Setiawan)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) Mahfudz Siddiq berharap tim investigasi TNI segera menjelaskan sebab musabab peristiwa jatuhnya Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP di Poso.

"Saya turut prihatin atas jatuhnya heli bell milik TNI AD dan menyebabkan gugurnya semua penumpang. Saya berharap tim investigasi TNI segera bisa menjelaskan sebab musabab kecelakaan naas tersebut," kata Mahfudz saat dihubungi wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, hari Senin (21/3).

Selain itu, kata Mahfudz, kecelakan pesawat TNI tersebut sudah sering terjadi, TNI harus melakukan pemerikasaan seluruh pesawat tersebut.

"Mengingat kecelakaan pesawat TNI sudah sering terjadi, saya meminta pihak TNI melakukan pemeriksaan menyeluruh seluruh pesawat untuk memastikan kelayakan operasionalnya," kata dia.

Helikopter Jatuh, Investigasi dan Evaluasi

Sementara itu, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan, Helikopter TNI AD jatuh di Poso. Sebanyak 13 anggota TNI dinyatakan meninggal dunia. Belum diketahui secara pasti penyebab jatuhnya helikopter ini.

Namun, kata Sukamta, dugaan sementara disebabkan oleh petir dan cuaca buruk.

"Saya turut berbelasungkawa atas jatuhnya helikopter milik TNI AD di Poso. Ada 13 anggota TNI yang gugur dalam mengemban tugas negara. Semoga arwah korban diterima di sisi Allah SWT. Bagi keluarga yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan kekuatan," kata Sukamta.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu mengingatkan bahwa kecelakaan yang menimpa alutsista TNI sering terjadi. Tahun lalu pesawat Hercules C-130 jatuh di permukiman padat di Polonia Medan, pesawat F-16 juga terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, pesawat T-50 Golden Eagle jatuh di Jogjakarta, belum lama ini pesawat latih Super Tucano juga jatuh di Malang.

Sebelumnya juga pernah terjadi kecelakaan helikopter TNI AD di Kalimantan Utara. Kali ini hal serupa terjadi lagi, helikopter TNI AD jatuh di Poso. Sudah banyak prajurit TNI yang menjadi korban. Seringya kecelakaan alutsista ini perlu mendapat perhatian kita bersama.

"Memang kita belum mengetahui secara pasti penyebab utama jatuhnya helikopter ini, meskipun dugaan sementara penyebab utamanya adalah karena faktor cuaca seperti petir. Bukankah umumnya pesawat dan helikopter itu dilengkapi dengan alat antipetir? Kalaupun helikopter yang jatuh di Poso ini dilengkapi alat antipetir, bagaimana kondisinya? Saya mendesak agar dilakukan investigasi untuk mengetahui penyebab pastinya sebagai bahan evaluasi," kata dia.

"Kalau ternyata faktor utama penyebab ada pada kualitas helikopternya, sepertinya kita perlu meninjau ulang kebijakan alutsista yang mencakup pembelian dan maintenance-nya. Apalagi kita sudah menggelontorkan anggaran untuk Minimum Essential Force. Pemerintah harus beli alutsista yang benar-benar berkualitas dan mesti terus melakukan maintenance berkala secara serius. Kita semua berharap ke depannya kecelakaan-kecelakaan alutsista tidak terjadi lagi, zero accident," dia menambahkan.

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home