Loading...
FLORA & FAUNA
Penulis: Reporter Satuharapan 22:46 WIB | Senin, 10 Februari 2020

Dua Ahli dari Australia Bantu Penyelamatan Buaya Terjerat Ban

Petugas memasang jaring untuk mempersempit ruang gerak buaya liar yang terjerat ban sepeda motor saat berlangsungnya proses penyelamatan di Sungai Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (7/2/2020). Perilaku buaya yang berpindah-pindah dan sulit didekati serta banyaknya warga yang berada dilokasi menjadi kendala utama yang dihadapi petugas untuk melakukan proses evakuasi dalam upaya penyelamatan satwa tersebut dan terpantau hingga pukul 18.00 WITA buaya tersebut belum berhasil ditangkap oleh petugas. (Foto: Antara/Mohamad Hamzah)

PALU, SATUHARAPAN.COM - Dua ahli buaya asal Australia, Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson setelah mendapatkan izin dari Kementerian Lingkungan hidup dan Kehutanan ( KLHK), akan membantu operasi penyelamatan seekor buaya muara di Palu, Sulawesi Tengah, yang lehernya terjerat ban bekas sepeda motor.

Hal tersebut sesuai dengan surat Direktur Keanekaragaman Hayati, Nomor S110/KKH/MJ/KSA.2/02/2020. tanggal 10 Februari 2020.

''Memang benar adanya bahwa setelah berkonsultasi dengan Direktur KKH, Kementerian LHK maka mereka diperkenankan segera bergabung dengan tim yang sudah terbentuk,'' kata ketua tim Satgas penyelamatan buaya berkalung ban Haruna di Palu, Senin (10/2).

Dua ahli buaya ini akan segera bergabung dengan tim Satgas penyelamatan buaya yang dibentuk oleh Kementerian LHK. Tim satgas sendiri terdiri dari Pihak BKSDA Sulteng, BKSDA NTT,dan  Polair Polda Sulteng.

Untuk saat ini, tim satgas tersebut sedang mempersiapkan kembali peralatan, serta strategi yang ada dengan bantuan dua ahli buaya asal Australia. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan waktu guna segera melakukan penanganan terhadap buaya berkalung ban.

''Terkait perkembangan yang ada saat ini Tim Satgas sedang mempersiapkan kembali peralatan serta strategi," jelasnya.

Proses penyelamatan terhadap hewan reptil yang terjerat ban bekas ini sudah dilakukan oleh tim Satgas beberapa hari terakhir.namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.

Selain hewan reptil tersebut yang berpindah pindah tempat, ribuan masyarakat Kota Palu yang menyaksikan secara langsung proses evakuasi menjadi kendala tim Satgas.

''Terkait waktu operasi saat ini tim belum menentukan sampai kapan operasi akan berlangsung, dan kemungkinan diputuskan setelah dua ahli itu tiba dari

Jakarta untuk bergabung bersama tim satuan tugas," kata Haruna. (Ant)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home