Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 10:28 WIB | Rabu, 27 November 2019

Dua Peneliti LIPI Raih Penghargaan L’Oreal-UNESCO

Dua perempuan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ayu Savitri Nurinsiyah dan Osi Arutanti, meraih penghargaan L’Oreal-UNESCO For Women in Science 2019. (Foto: lipi.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Dua perempuan peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ayu Savitri Nurinsiyah dan Osi Arutanti, meraih penghargaan  L’Oreal-UNESCO For Women in Science 2019. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro di Jakarta pada Selasa (26/11).

“Pemerintah terus mendukung dunia penelitian untuk mendorong ekosistem penelitian serta mendukung para peneliti. Ke depan program ini semoga juga dapat diperluas untuk mendukung kegiatan penelitian di tingkat remaja,” katanya.

Berdasarkan data UNESCO Institute for Statistics, angka ilmuwan perempuan tergolong rendah namun terdapat peningkatan jumlah ilmuwan perempuan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Kami berharap dapat mendukung para ilmuwan perempuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam mengembangkan masa depan yang lebih baik bagi Indonesia,” kata Ketua Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman.

Ayu Savitri Nurinsiyah, peneliti zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI meraih perhargaan atas penelitiaannya pada spesies keong darat Jawa yang memiliki antimikroba terampuh dari protein lendirnya sebagai solusi masalah kesehatan.

“Penelitian saya diharapkan, dapat memanfaatkan biodiversitas keong darat endemik Jawa secara berkelanjutan. Ini menjadi awal dari penelitian keong yang saya lakukan, selanjutnya saya akan terus mencari spesies keong yang tersebar di berbagai tempat di Indonesia,” kata Ayu.

Sedangkan Osi Arutanti dari Pusat Penelitian Kimia LIPI mengeksplorasi alternatif fotokotalis yang terjangkau, bisa direalisasikan, efisien, dan dapat diaktivasi dengan tenaga surya.

“Fotokotalis adalah proses oksidasi di dalam air yang dapat mendekomposisi polutan organik yang dipecah menjadi karbon dioksida dan H2O. Air yang tercemar melalui proses ini dapat terurai dan aman bagi lingkungan,” kata Osi.

Dilangsungkan sejak tahun 2004, L’Oreal-UNESCO For Women in Science mempunyai misi untuk mengakui, menyemangati, dan mendukung wanita di bidang sains, sehingga semangat perempuan di bidang sains meningkat. Progam ini telah memberikan fellowship kepada 57 perempuan peneliti di Indonesia, lima di antaranya telah menerima penghargaan internasional. Masing-masing pemenang akan menerima fellowships sebesar 95 juta rupiah dari L’Oréal Indonesia untuk mewujudkan penelitiannya. (lipi.go.id)

 

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home