Duterte ke Indonesia untuk Membebaskan Mary Jane
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Filipina Rodrigo Duterte dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Joko Widodo dan menerima jamuan makan malam di Istana Negara setelah acara pertemuan dengan masyarakat Filipina di Hotel Shangri-La, Jakarta hari Jumat (9/9).
Duta Besar Filipina untuk Indonesia, Ma. Lumen B. Isleta di Kedutaan Filipina, Jakarta mengatakan dalam kunjungan ini Presiden Duterte secara khusus akan meminta kepada Presiden Joko Widodo agar Mary Jane Fiesta Veloso bisa dibebaskan dari hukuman mati.
"Selalu ada harapan. Dan, tentu saja, Presiden (Duterte) akan menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas penangguhan eksekusi hukuman mati –di detik terakhir namun hanya bersifat sementara tidak permanen," kata Isleta, di Kedutaan Filipina, Jakarta, hari Jumat (9/9).
Namun dia menjelaskan bahwa Indonesia selama ini tidak pernah memberikan pengampunan penuh bagi terpidana mati.
Dalam eksekusi tahap kedua pada 29 April 2015, Mary Jane Veloso terpidana mati kasus penyelundupan narkoba untuk sementara terhindar dari regu tembak di menit terakhir atas perintah Jokowi.
Sebelumnya Duterte menyatakan akan mengajukan permohonan pembebasan Mary Jane "dengan penuh hormat dan sangat santun" namun jika permohonan pribadinya itu tidak dikabulkan oleh Presiden Jokowi, dia tidak akan mempermasalahkan.
Dubes Isleta mengatakan Filipina akan membuat permohonan "peninjauan kembali" dalam kasus Mary Jane, dengan alasan Mary Jane hanyalah korban perekrutan ilegal yang tidak pantas divonis mati.
Departemen Kehakiman Filipina dan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, menurutnya juga sudah berkoordinasi dalam kasus ini di bawah perjanjian ASEAN.
Isleta optimistis Duterte dan Jokowi akan menyelesaikan kasus ini dengan baik mengingat kedua presiden memiliki kesamaan, yaitu mengawali sebagai wali kota, disukai rakyat, dan keinginan memberantas kejahatan.
Presiden Duterte tidak dijadwalkan menemui Mary Jane di Yogyakarta karena kunjungan di Indonesia hanya selama 24 jam. (inquirer.net)
Mataram Mampu Produksi 20 Ton Magot
MATARAM, SATUHARAPAN.COM - Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) modern di Sandubaya, Kota Mataram...