Loading...
DUNIA
Penulis: Yan Chrisna Dwi Atmaja 20:17 WIB | Senin, 27 Juni 2016

Duterte Siap Lawan Gereja Katolik yang Melarang Kontrasepsi

Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan pidato di hadapan pegawai balai kota di Davao City, selatan pulau Mindanao, 27 Juni 2016, tiga hari jelang pengambilan sumpah sebagai presiden. Rodrigo pada 27 Juni menyindir aktivis kemanusian saat dia mempertahankan keputusannya terkait kejahatan perang dan hukuman mati. (Foto: AFP)

MANILA, SATUHARAPAN.COM - Presiden Terpilih Filipina akan besar-besaran mengkampanyekan program keluarga berencana (KB) di negaranya walaupun menghadapi risiko ditentang keras oleh gereja Katolik yang dominan dan kukuh menentang penggunaan alat kontrasepsi.

Presiden Terpilih Rodrigo Duterte, akan dilantik menjadi presiden pada hari Kamis (30/6), mengatakan keluarga yang memiliki banyak anak berpotensi menjadi lebih miskin. Dia menegaskan lebih baik setiap keluarga di Filipina paling banyak memiliki tiga anak saja.

Duterte bercanda mengancam akan memotong penis siapapun yang menentang program KBnya dan sebaliknya memberi hadiah uang pada setiap pria di pedesaan yang secara sukarela menjalani vasektomi gratis.  

"Saya akan menerapkan kembali program keluarga berencana. Cukup Tiga," kata Duterte dalam pidato setelah upacara pengibaran bendera di depan balai kota Davao, hari Senin (27/6). "Saya juga sudah siap bertabrakan dengan Gereja karena itu sudah tidak realistis lagi."

Duterte memuji mantan Presiden Fidel Ramos -yang mendukung pencalonannya sebagai presiden-, karena sebagai presiden Protestan pertama yang berani membuat program KB di tahun 1992. Rodrigo Duterte yang masih menjabat Wali Kota Davao hingga nanti dilantik menggantikan Presiden Benigno Aquino III, adalah seorang Katolik. (apnews.com)

​


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home