Loading...
EKONOMI
Penulis: Prasasta Widiadi 10:27 WIB | Jumat, 15 April 2016

E-Commerce Sangat Bantu Aktivitas Bisnis

Trisya Suherman beberapa saat setelah meladeni pertanyaan satuharapan.com, di Lippo Mall Saint Moritz, Puri Indah, Jakarta Barat, hari Rabu (13/4). (Foto: Prasasta Widiadi).

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Pebisnis di Indonesia dewasa ini mulai banyak yang terbiasa menggunakan transaksi online, atau penjualan di berbagai media sosial. Istilah e-commerce atau transaksi bisnis dengan online menjadi istilah yang lazim digunakan pebisnis, termasuk pemilik dan pendiri Bambu Spa, Trisya Suherman.

“Kalau jaman globalisasi sekarang penting karena sekarang penjualan online sangat membantu bagi kita (Bambu Spa, red), jadi misalnya kalau e-commerce kita nggak optimal ya kita jadi ketinggalan jaman juga kali ya, karena kita nggak bisa bermain seperti mereka,” kata Trisya dalam  perbincangan santai dengan satuharapan.com, di Lippo Mall Saint Moritz, Jl. Puri Indah, Jakarta Barat, hari Rabu (13/4).

Trisya menjelaskan apabila sebuah perusahaan yang berskala besar maupun Usaha Kecil Menengah (UKM) dewasa ini apabila tidak akrab dengan media sosial atau memiliki jaringan media online maka perusahaan tersebut akan stagnan, berbeda halnya jika perusahaan tersebut menggunakan media sosial atau online maka akan lebih berwarna dalam bisnisnya. Selain itu, menurut Trisya akan ada banyak kemudahan dari bisnis secara online yakni dapat memperkirakan keuntungan dari bisnis tersebut.

Trisya mengemukakan Bambu Spa yang dia kelola juga menggunakan sarana media sosial dalam mempromosikan produknya.

“Jadi kita menjual produk tidak dengan web kita sendiri, kita ada produk-produk kecantikan dan kita jual ke elevenia, lazada, produk-produk yang kita jual kayak body scrub, body lotion kita jual juga di livin’ social, kita  memanfaatkan itu semua, waktu itu penjualan kita di livin’ social itu kita mencapai 2000 voucher (spa, red),” kata Trisya.

Beberapa waktu lalu pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika mencanangkan gerakan 1000 technopreneur per tahun, oleh karena itu pemerintah menjanjikan pemenuhan infrastruktur jaringan telekomunikasi untuk transaksi tersebut di seluruh Indonesia. 

“Kami berencana bahwa pada 2019, kita akan memiliki koneksi internet yang handal di seluruh negeri melalui Palapa Ring,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara saat memberi materi Diskusi Menduniakan Indonesia, Mengatasi Urgensi, Menjalankan Konstitusi, Memenangkan Ekonomi, Perdagangan dan Industri, di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, hari Selasa (5/4).

Undang-Undang Kewirausahaan

Sementara itu saat ditanya tentang wacana pemerintah lewat Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang membuka usulan dari para pengusaha tentang Undang Undang Kewirausahaan, Trisya belum dapat mengomentari.  

“Aduh, saya belum bisa menanggapi yang itu (UU Kewirausahaan, red) karena kita (pengusaha, red) harus lihat dulu bentuknya seperti apa, tapi kalau ditanya apakah saya ingin memberi masukan, ya sudah pasti banyak,” kata Trisya.

Beberapa waktu lalu,  Asisten Deputi Urusan Pengembangan Kewirausahaan Kemenkop UKM Afrizal Kusai mengharapkan pebisnis atau wirausahawan memberi saran tertulis tentang Rancangan Undang Undang (RUU) Kewirausahaan.

Afrizal menceritakan awal mula inisiatif rancangan undang-undang tersebut berasal  dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat dia mewakili Kementerian Koperasi dan UKM dan jajarannya, bersama dengan pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Rhenald Kasali diajak untuk membahas masalah kewirausahaan  sebagai salah satu cara pengentasan pengangguran di Indonesia.

Editor : Eben E. Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home