Loading...
SAINS
Penulis: Melki Pangaribuan 11:17 WIB | Jumat, 29 Mei 2015

EBT Energi Utama Masa Depan

Kantor Kementerian ESDM. (Foto: energytoday.com)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Kementerian Energi dan Sumber Daya Minera (ESDM) optimis penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) saat ini menjadi energi utama untuk saat ini dan masa depan.

"Pemerintah sangat serius dan memiliki komitmen tinggi untuk energi terbarukan, kalau diistilahkan akan menjadikan EBT di halaman depan buku bukan di bagian lampiran lagi. Tahun depan juga anggaran EBT akan lebih besar, itu adalah sinyal-sinyal EBT akan menjadi main driver untuk menjamin pembangunan ekonomi kita ke depan,” ujar Rida Mulyana.

Hal ini diungkapkan Rida Mulyana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE) dalam pembukaan Acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-6 Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) di Auditorium kantor PLN Pusat, Jakarta, Kamis (28/5).

Saat menyampaikan arahan Menteri ESDM, Rida mengatakan bahwa Kementerian ESDM harus punya peta jalan perkembangan percepatan penggunaan energi terbarukan, sehingga Dirjen EBTKE mengajak para anggota METI untuk terus bersinergi serius menangani dan mengembangkan EBT.

"Kami mengajak (masyarakat) tidak lagi menyandangkan alternatif untuk EBT, karena EBT adalah energi utama sekarang dan untuk ke depan. Harapan kami Kementerian ESDM, METI terus menjadi mitra strategis kami, karena Pemerintah akan lari makin kencang sehingga pembina dan pengurus METI juga diharapkan terus menjadi partner kami," ujar Rida Mulyana.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua METI periode 2012-2015 Rachmat Gobel, juga menyampaikan bahwa dalam lima tahun ke depan energi terbarukan merupakan program yang harus didorong dalam memajukan program 35 ribu mega watt (MW) yang sudah diprogramkan pemerintahan Joko Widodo.

Infrastruktur ke depan harus infrastruktur yangg berwawasan lingkungan. "Ini adalah kesempatan yang besar untuk 5 tahun kedepan sehingga energi terbarukan bisa mendukung dalam mewujudkan 35 ribu MW," kata Rachmat Gobel.

Rachmat Gobel menambahkan bahwa METI harus menunjukkan upaya dalam mendorong penggunaan energi terbarukan di indonesia.

"Saya rasa saya optimis, pengurus METI mendatang harus agresif dan proaktif. Jangan ada ego sektoral sehingga bisa cepat dalam mengambil keputusan. Saya ingin mengajak para anggota dan pengurus METI yang akan datang untuk melakukan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya sering berkoordinasi dengan Menteri ESDM beliau juga mendorong penggunaan energi terbarukan kedepannya," imbuh Rachmat Gobel.

Munas METI yang dihadiri oleh kurang lebih 100 anggota ini akan membahas isu-isu strategis dalam rangka mencari terobosan untuk mewujudkan target pencapaian Energi Terbarukan sebesar 23 persen dalam bauran energi nasional pada tahun 2025. Hasil diskusi dalam munas tersebut diharapkan akan menjadi masukan bagi pemerintah khususnya di bidang EBT. (esdm.go.id)

Editor : Eben Ezer Siadari


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home