Loading...
FOTO
Penulis: Dedy Istanto 11:25 WIB | Senin, 16 Mei 2016

El Salvador Tolak Pemerintahan Baru Brasil

El Salvador Tolak Pemerintahan Baru Brasil
Presiden sementara Brasil Michel Temer menyapaikan pidato saat upacara pelantikan menteri baru di Istana Planalto di Brazilia, 12 Mei 2016. Dilma Rousseff diberhentikan dari jabatannya pada Kamis untuk menjalani persidangan pemakzulan, memberi kekuasaan kepada wakilnya Michel Temer, yang langsung mengubah arah pemerintahan menjadi ramah bisnis, membentuk kabinet baru untuk menenangkan pasar setelah perseteruan sengit mengenai pemakzulan dan berupaya mengatasi resesi yang telah mengguncang negeri selama beberapa dekade. Evaristo SA/AFP PHOTO
El Salvador Tolak Pemerintahan Baru Brasil
Presiden Brasil Dilma Rousseff memeluk seorang perempuan adat saat upacara pembukaan Konferensi Kebijakan Nasional Terhadap Perempuan keempat di Brasilia, 10 Mei 2016. Presiden Rousseff pada Selasa melakukan upaya untuk mencegah pemakzulan terhadap dirinya. Evaristo SA/AFP PHOTO
El Salvador Tolak Pemerintahan Baru Brasil
Para pendukung Presiden Brasil Dilma Rousseff berunjuk rasa di depan Kongres Nasional di Brasilia, 17 April 2016. Di sisi lain, ribuan demonstran tandingan berunjuk rasa di luar Kongres Nasional -- yang tengah melakukan pemungutan suara untuk menentukan nasib politik Rousseff -- layaknya dua kubu pendukung tim sepak bola yang berlaga di final, mengibarkan bendera dan mengenakan pakaian dengan warna yang berbeda serta dipisahkan oleh tembok. Beto Barata/AFP
El Salvador Tolak Pemerintahan Baru Brasil
Presiden Dilma Rousseff tiba untuk bertemu dengan kelompok wanita pendukung pemerintahannya dan penentang pemakzulannya di Planalto Palace, Brasilia, 19 April 2016. Presiden Rousseff pada Selasa mengingatkan bahwa proses pemakzulan terhadap dirinya akan memperburuk ketidakstabilan di Brasil dan mengatakan seksisme turut serta dalam upaya penjatuhannya sebagai presiden perempuan pertama negara itu. Evaristo SA/AFP

EL SALVADOR – Pemerintah El Salvador pada hari Minggu (15/5) mengatakan menolak mengakui pemerintahan baru Brasil setelah Presiden Dilma Rousseff dicopot pada sidang pemakzulan.

Presiden Salvador, Sanchez Ceren, pada hari Sabtu (14/5), dalam pernyataannya mengatakan penggulingan Rousseff “tampak seperti sebuah kudeta”.

Dalam sebuah pidato, pemimpin negara Amerika Tengah itu menjelaskan, “Kami sudah menganalisis situasi dan mengambil keputusan untuk tidak mengakui pemerintahan sementara Brasil karena ada manipulasi politik.”

Dia mengatakan memanggil duta besar El Salvador untuk Brasil, yang sudah menerima perintah untuk tidak menghadiri upacara resmi apa pun yang melibatkan pengganti sementara Rousseff, Wakil Presiden Michel Temer.

Presiden sementara Brasil, Michel Temer dipilih setelah Dilma Rousseff diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada hari, Kamis (12/5) lalu saat menjalani sidang pamakzulan dan memberikan kekuasaannya kepada Temer yang langsung mengubah arah pemerintahannya menjadi ramah terhadap bisnis dengan membentuk kabinet baru dalam memenangkan pasar setelah diguncang resesi dalam beberap dekade terakhir ini. (AFP)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home