Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 15:05 WIB | Sabtu, 10 September 2016

Embargo AS Rugikan Kuba Puluhan Triliun Rupiah

Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menggelar konferensi pers untuk memaparkan laporan pemerintah mengenai embargo perdagangan Amerika Serikat di Kementerian Luar Negeri di Havana pada 9 September 2016. (Foto: AFP)

HAVANA, SATUHARAPAN.COM - Kuba hari Jumat (9/9) mengatakan embargo perdagangan Amerika Serikat (AS) yang sudah diberlakukan selama 54 tahun menimbulkan kerugian sebesar 4,7 miliar dolar AS (sekitar Rp 61,6 triliun) bagi pulau itu. 

Sejak April 2015 pemulihan hubungan antara kedua musuh Perang Dingin tersebut belum dapat seluruhnya terlaksana.

Washington dan Havana pada Desember 2014 mengumumkan mereka berupaya memulihkan hubungan setelah permusuhan selama lebih dari setengah abad, dan memulihkan hubungan diplomatik pada Juli 2015.

Meskipun Presiden AS Barack Obama sudah meringankan beberapa pembatasan tertentu pada Kuba, dia belum berhasil membujuk Kongres yang didominasi oposisi Partai Republik untuk sepenuhnya mencabut embargo yang dijatuhkan terhadap pulau tersebut sejak 1962.

Akibat embargo itu, Kuba secara keseluruhan mengalami kerugian 125,8 miliar dolar AS (sekitar Rp 1,64 kuadriliun) jika menggunakan nilai saat ini.

“Embargo adalah penyebab utama masalah ekonomi kami, hambatan utama bagi pembangunan kami,” kata Menteri Luar Negeri Bruno Rodriguez dalam sebuah jumpa pers untuk merilis angka terbaru, yang berjalan pada April 2015 hingga Maret 2016.

“Tidak ada satupun sektor di Kuba yang tidak mengalami konsekuensi dari blokade tersebut.”

Amerika Serikat dalam hal ini mengatakan Kuba berutang 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 131,1 triliun) karena merampas properti dan perusahaan Amerika setelah Fidel Castro berkuasa di negara tersebut dalam Revolusi Kuba pada 1959.

Sudah menjadi ritual tahunan Kuba untuk memaparkan resolusi tidak mengikat yang menyerukan akhir dari embargo di hadapan Sidang Majelis Umum PBB yang meloloskannya dengan dukungan luar biasa sejak 1992.

Resolusi tahun ini akan dipresentasikan pada 26 Oktober. Tahun lalu hanya Amerika Serikat dan Israel yang menentangnya. (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home