Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 11:06 WIB | Jumat, 22 Desember 2017

Empat Peneliti LIPI Dikukuhkan sebagai Profesor Riset

Ilustrasi. Empat peneliti LIPI dikukuhkan sebagai profesor riset. (Foto: lipi.go.id)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengukuhkan tiga orang penelitinya menjadi profesor riset baru. Selain itu, lembaga riset ini juga memberikan satu gelar pofesor riset kehormatan kepada satu peneliti yang telah meninggal dunia. Para peneliti tersebut dikukuhkan sebagai profesor riset dalam kegiatan “Orasi Pengukuhan Profesor Riset LIPI”, Rabu (20/12), di Auditorium Utama LIPI Jakarta, seperti dilansir situs resmi lipi.go.id.

Keempat peneliti LIPI yang dikukuhkan kali ini dari berbagai bidang keilmuan yang berbeda. Khusus tiga orang yang dikukuhkan sebagai profesor riset baru itu adalah Dr Ir Florentinus Firdiyono dari bidang metalurgi ekstraksi, Dr Lili Romli MSi dari bidang politik dan pemerintahan Indonesia, serta Dr Ir Rachmini Saparita MT dari bidang informasi dan komunikasi pertanian.

Sedangkan, satu gelar profesor riset kehormatan diberikan kepada ilmuwan yang mumpuni di bidangnya, namun telah meninggal dunia. Dia adalah almarhum Dr Akmadi Abbas MEngSc dari bidang teknologi pascapanen.

Menilik satu per satu profesor riset baru LIPI ini, mereka memiliki disiplin ilmu yang mumpuni, termasuk pula seorang almarhum peneliti yang mendapat gelar profesor riset kehormatan.

Florentinus Firdiyono, peneliti di Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI, pada acara pengukuhan itu, menyampaikan orasi ilmiah “Metalurgi Ekstraktif Ilmenit dan Nikel Laterit untuk Meningkatkan Nilai Tambah Mineral”.

Sementara itu, Lili Romli, peneliti di Pusat Penelitian Politik LIPI menyampaikan orasi ilmiah dengan topik “Problematik Institusionalisasi Partai Politik di Indonesia Era Reformasi”. Di orasinya, Lili menyoroti penguatan institusionalisasi partai menjadi agenda yang tidak dapat dielakkan atau ditunda-tunda lagi. “Ini penting bukan hanya dalam konteks internal partai itu sendiri di satu pihak, tetapi juga agar demokrasi kokoh dan berfungsi, di lain pihak,” katanya.

Sedangkan Rachmini Saparita membawakan orasi ilmiah berjudul “Membangun Sistem Inovasi Pertanian Daerah untuk Meningkatkan Pemanfaatan Teknologi pada Masyarakat Tani”. Rachmini yang merupakan peneliti di Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna LIPI, melihat pembangunan sistem inovasi pertanian di daerah memerlukan keterlibatan dan komitmen kuat dari berbagai pihak. Strategi implementasi sistem inovasi pertanian daerah diharapkan dapat memberikan pemecahan dan arahan yang jelas bagi pelaksanaan sistem inovasi pertaniah daerah di masa mendatang.

Naskah orasi ilmiah dari almarhum Akmadi Abbas, peneliti di Pusat Penelitian Biomaterial LIPI, berjudul “Inovasi Teknologi Pascapanen Padi untuk Peningkatan Daya Saing dan Pendapatan Petani”. Dalam naskah orasi itu, dipaparkan tentang pengembangan inovasi pascapanen pangan (padi) adalah arah dan strategi yang tepat untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan inklusif.

 

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home