Loading...
SAINS
Penulis: Dewasasri M Wardani 12:45 WIB | Rabu, 24 Desember 2014

Enam Kecamatan di Lebak Berpotensi Tsunami

Ilustrasi waspada Tsunami Bali Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirtha (Balawista) Kabupaten Badung memasang bendera rambu-rambu larangan berenang menyusul adanya seruan kewaspadaan dampak Tsunami Chili, di Pantai Kuta, Bali tahun 2012. (Foto: antaranews.com)

LEBAK, SATUHARAPAN.COM - Enam kecamatan di kabupaten Lebak, provinsi Banten, masuk peta berpotensi gelombang tsunami,  karena letaknya berada di wilayah pertemuan (tumbukan) lempengan Samudera Hindia Australia-Benua Asia.

"Kami meminta masyarakat yang tinggal di pesisir selatan Lebak tetap meningkatkan kewaspadaan guna menghindari korban jiwa," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Lebak Kaprawi saat dihubungi di Lebak, Rabu (24/12).

Kaprawi menyebutkan keenam kecamatan itu antara lain adalah kecamatan Malingping, Wanasalam, Cihara, Panggarangan, Bayah, dan Cilograng.

Daerah potensi rawan bencana tsunami itu, lokasinya berada di pesisir Samudera Hindia, seperti Pantai Binuangeun, Bagedur, Suka Hujan, Panggarangan, Bayah, Pulau Manuk, Sawarna hingga Pelabuhratu, Sukabumi.

"Kami berharap warga pesisir pantai selalu waspada bencana tsunami itu," katanya.

Untuk mencegah risiko korban bencana alam, pihaknya sudah beberapa kali menggelar simulasi tsunami di pesisir selatan Lebak.

Pelaksanaan simulasi tersebut melibatkan masyarakat pesisir juga aparat desa dan kecamatan.

Kegiatan simulasi ini diharapkan, dapat meningkatkan pengetahuan tentang langkah pencegahaan bencana alam itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Selama ini, pesisir selatan Kabupaten Lebak meliputi enam kecamatan tersebut masuk kategori rawan gempa dan tsunami karena terdapat lempeng Asia.

Masyarakat pesisir harus secepatnya menyelamatkan diri ke dataran tinggi, jika gelombang tsunami terjadi.

"Kami merasa lega gedung evakuasi tsunami yang dibangun di desa Muara, kecamatan Binuangeun, sudah selesai," katanya.

Sementara itu, petugas Geologi Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) kabupaten Lebak, Asep Budiarto mengatakan, selama ini enam kecamatan di pesisir selatan Lebak masuk zona rawan gempa tektonik dan berpotensi tsunami.

Sebab daerah itu terdapat zona tumbukan lempengan antara Samudera Hindia Australia dan Benua Asia.

"Kami berharap, pemerintah terus memperhatikan keselamatan masyarakat dengan mengoptimalkan simulasi juga pemasangan alat deteksi gempa," katanya.(Ant)

 

 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home