Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 16:39 WIB | Selasa, 22 November 2016

Erdogan: “Tidak Pantas” Membandingkan Kebiadaban Hitler dan Israel

Tentara Israel bentrok dengan seorang pria Israel saat demonstrasi yang digelar warga Israel dan Palestina untuk menentang pembangunan permukiman baru di desa Ein al-Beida, kota Nablus, Tepi Barat, 17 November 2016. (Foto: AFP)

ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan “tidak pantas” menanyakan siapa yang lebih biadab antara Israel dan Hitler, dalam pernyataan yang kemungkinan akan memicu ketegangan dengan Israel.

Pernyataan tersebut muncul kurang dari sepekan setelah Turki menunjuk seorang penasihat kebijakan luar negeri untuk perdana menteri sebagai duta besar untuk Israel, mengukuhkan pemulihan hubungan diplomatik setelah pecah selama enam tahun.

“Saya tidak menyetujui apa yang Hitler lakukan, dan saya juga tidak setuju dengan apa yang dilakukan Israel. Jika ada pertanyaan mengenai berapa banyak orang yang tewas, tidak pantas menanyakan siapa yang lebih biadab,” kata Erdogan dalam wawancara dengan televisi Israel pada Senin (21/11) malam.

Hubungan antara kedua negara terperosok ke titik terendah sepanjang masa setelah serangan komando Israel yang menargetkan sebuah kapal tujuan Gaza pada 2010 yang menewaskan 10 warga Turki, mendorong Ankara mengusir duta besar Israel dan membekukan semua hubungan pertahanan.

Namun, kedua belah pihak berusaha untuk memulihkan kerja sama ke tingkat semula dan mengadakan pembicaraan mengenai pembangunan proyek jaringan pipa ambisius untuk memompa gas Israel ke Turki dan Eropa.

Namun, ketegangan kedua negara masih terasa dengan Erdogan menyebut dirinya sebagai pembela Palestina dan sering bertemu dengan pemimpin Hamas Khaled Meshaal.

Israel, Amerika Serikat dan Uni Eropa menganggap Hamas, yang mengendalikan Jalur Gaza, sebagai organisasi teroris.

Itu bukan pertama kali Erdogan menyandingkan pemimpin Nazi Perang Dunia II tersebut dengan Israel.

Setelah serangan pada 2010, dia menuding Israel “menjaga semangat Hitler tetap hidup.”

Dan selama Perang Gaza 2014, ketika 2.251 warga Palestina tewas, menurut data PBB, dia menyebut Israel “tidak punya hati nurani, tidak terhormat, tidak memiliki kebanggaan. Mereka mengutuk Hitler siang dan malam, tapi mereka jauh lebih biadab dari Hitler.” (AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home