Loading...
MEDIA
Penulis: Sabar Subekti 08:45 WIB | Minggu, 28 Maret 2021

Facebook Bekukan Halaman Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

Alasannya, Maduro mempromosikan obat untuk COVID-19, Carvativir, yang tidak memiliki bukti sain.
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro. (Foto: dok. Reuters)

SATUHARAPAN.COM-Facebook membekukan halaman milik Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, karena melanggar kebijakan yang melarang penyebaran informasi yang salah tentang COVID-19. Dia mempromosikan obat yang dia klaim, tanpa bukti, dapat menyembuhkan penyakit itu, kata juru bicara perusahaan pada hari Sabtu (27/3).

Maduro pada bulan Januari menggambarkan Carvativir, larutan oral yang berasal dari thyme, sebagai obat "ajaib" yang menetralkan virus corona tanpa efek samping, klaim yang menurut dokter tidak didukung oleh sains.

Facebook telah menghapus video di mana Maduro mempromosikan pengobatan karena melanggar kebijakan terhadap klaim palsu "bahwa sesuatu dapat menjamin pencegahan tertular dari COVID-19 atau dapat menjamin pemulihan dari COVID-19."

"Kami mengikuti petunjuk dari WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) yang mengatakan saat ini tidak ada obat untuk menyembuhkan virus," kata juru bicara itu kepada Reuters. "Karena pelanggaran berulang terhadap aturan kami, kami juga membekukan halaman selama 30 hari. Selama itu, halaman tersebut akan menjadi hanya bisa dibaca."

Maduro dalam video tersebut mengatakan Carvativir, yang dia sebut "tetes ajaib" dari dokter Venezuela abad ke-19, Jose Gregorio Hernandez, dapat digunakan secara preventif dan terapeutik untuk melawan virus corona.

Administrator halaman diberitahu tentang pelanggaran kebijakan, kata juru bicara Facebook. Kementerian Informasi Venezuela tidak membalas permintaan komentar.

Maduro pada Februari mengatakan Facebook “menyensor” video di mana dia menunjukkan Carvativir. Dia di masa lalu mengatakan dia dan sekutunya telah diperlakukan tidak adil oleh perusahaan media sosial, termasuk apa yang dia sebut penangguhan akun secara sewenang-wenang.

Maduro sering menggunakan media sosial termasuk Facebook dan Twitter, dan terkadang menyiarkan pidato melalui Facebook Live.

Angka resmi kasus COVID-19 di Venezuela pada hari Jumat (26/3) menunjukkan 154.905 kasus dan 1.543 kematian, meskipun kritikus oposisi mengatakan angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena pengujian terbatas. (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home