Loading...
FOTO
Penulis: Reporter Satuharapan 07:23 WIB | Selasa, 11 Oktober 2016

Filipina Berjanji Beri Amnesti bagi Ratusan Pemberontak

Filipina Berjanji Beri Amnesti bagi Ratusan Pemberontak
Para pelajar memegang poster yang menyerukan perdamaian bertepatan dengan 100 hari pemerintahan Presiden Filipina Rodrigo Duterte di Manila, 7 Oktober 2016. Mereka menyerukan diakhirinya aksi kriminilitas, penyalahgunaan obat-obatan dan kemiskinan melalui perdamaian. (Foto-foto: AFP)
Filipina Berjanji Beri Amnesti bagi Ratusan Pemberontak
Seorang marinir AS mengecek peluncur granatnya sebelum latihan tembak dalam Philippines-US amphibious landing exercise (PHIBLEX) di Crow Valley di Kota Capas, provinsi Tarlac, utara Manila 10 Oktober 2016. Filipina pada 7 Oktober mengumumkan mereka sudah memberi tahu secara resmi kepada AS bahwa patroli gabungan di Laut Tiongkok Selatan dihentikan, mengikuti perintah Presiden Rodrigo Duterte.
Filipina Berjanji Beri Amnesti bagi Ratusan Pemberontak
Kendaraan serbu amfibi (AAV) Marinir Amerika Serikat bermanuver saat latihan pendaratan amfibi AS-Filipina (PHIBLEX) di sebuah pusat pelatihan angkatan laut yang menghadap Laut Tiongkok Selatan di kota San Antonio, Provinsi Zambales, sebelah utara Manila, 7 Oktober 2016. Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan mengakhiri latihan gabungan dengan AS pada tahun ini, mengatakan, "Tahun ini akan jadi yang terakhir."
Filipina Berjanji Beri Amnesti bagi Ratusan Pemberontak
Petugas pemakaman membawa jenazah terduga pemadat yang tewas dalam penggerebekan narkoba yang dilakukan kepolisian di rel kereta di Kota Caloocan, Manila 30 September 2016 dini hari. Presiden Filipina Rodrigo Duterte 30 September menyamakan hal yang dilakukannya dengan pembantaian Yahudi yang dilakukan Hitler, dan mengatakan dia akan "dengan senang hati membantai" jutaan pemadat.

MANILA, SATUHARAPAN.COM - Ratusan pemberontak komunis yang ditahan di Filipina kemungkinan akan diberikan amnesti, setelah perundingan baru yang ditujukan untuk mengakhiri salah satu pemberontakan terlama di Asia tersebut, ungkap beberapa pejabat pada hari Senin (10/10).

Beberapa negosiator pemerintah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah mengajukan sebuah usulan kepada Presiden Rodrigo Duterte untuk membebaskan 434 komunis yang dituduh atas berbagai kejahatan seperti pembunuhan, penculikan dan pembakaran.

“Panel (perdamaian) berkomitmen akan ada pembebasan. Kami akan melakukannya dengan cepat,” ujar kepala negosiator pemerintah Silvestre Bello kepada wartawan di Norwegia pada akhir perundingan tiga hari dengan pemberontak.

Duterte, yang menjabat pada 30 Juni, dengan cepat meluncurkan perundingan damai dengan komunis, mengatakan dirinya “ingin sekali” mengakhiri pemberontakan mereka yang telah merenggut sekitar 30.000 nyawa sejak 1968.

Untuk memulai perundingan, Duterter membebaskan 18 dari pemimpin tertinggi mereka dan berjanji akan memberikan amnesti untuk pemberontak lain yang menurut komunis mereka dipenjara atas tuduhan yang direkayasa.

Lebih dari 100 pemberontak yang dijadwalkan akan diberi amnesti telah dipenjara selama lebih dari satu dekade, menurut komunis.(AFP)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home