Loading...
DUNIA
Penulis: Sabar Subekti 18:52 WIB | Sabtu, 20 Agustus 2022

Filipina: Puluhan Terluka Akibat Desakan Pembagian Uang Bantuan Pendidikan

Foto selebaran ini diambil dan dirilis pada 20 Agustus 2022 oleh Sistem Respon Cepat Filipina menunjukkan orang-orang yang menerima perawatan medis setelah terluka karena desakan untuk mendapatkan uang bantuan pendidikan menjelang pembukaan kembali sekolah, di Kota Zamboanga. (Foto: AFP)

MANILA, SATUHARAPAN.COM-Puluhan orang terluka di Filipina selatan pada hari Sabtu (20/8) dalam kecelakaan pelajar dan orang tua yang mencari uang tunai menjelang pembukaan kembali sekolah, kata pihak berwenang.

Kerumunan mulai berkumpul di luar situs distribusi di seluruh negeri pada hari Jumat (19/8) setelah pemerintah mengumumkan bantuan keuangan hingga 4.000 peso (US$ 72) bagi mereka yang berjuang untuk menutupi biaya pendidikan.

Di selatan kota Zamboanga, sekitar 5.000 orang berdiri di luar sebuah sekolah menengah di mana uang tunai akan diberikan. "Ketika mereka mendengar gerbang akan dibuka, mereka bergegas maju," kata petugas polisi Josen Samsula kepada AFP.

"Jalan masuknya miring ke bawah sehingga yang terjadi adalah mereka tersandung dan jatuh ke tanah." Dua puluh sembilan orang dirawat di rumah sakit karena "luka ringan," kata Sekretaris Kesejahteraan Sosial Erwin Tulfo, yang telah mengumumkan pembayaran tunai dalam beberapa hari terakhir.

Tulfo mengatakan kepada wartawan bahwa dia harus memanggil polisi anti huru-hara untuk menghentikan orang-orang yang memaksa masuk melalui gerbang depan kompleks kantornya di Manila pada hari Sabtu, ketika mereka mengambil uang bantuan.

Dia menggambarkan mereka sebagai "orang dalam krisis" dan mengatakan dia minta "maaf" program distribusi telah menyebabkan cedera.

Pandemi COVID-19 telah memperburuk kesengsaraan keuangan bagi jutaan keluarga Filipina, yang kini berjuang mencari dana untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Banyak sekolah bersiap untuk mengadakan pelajaran tatap muka pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak Maret 2020.

Filipina adalah salah satu negara terakhir di dunia yang melanjutkan kelas tatap muka penuh waktu. Para ahli telah memperingatkan penutupan ruang kelas yang berkepanjangan telah memperburuk krisis pendidikan di negara itu dan dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada anak-anak. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home